Sabtu, 03 July 2021 12:20 UTC
KORBAN KECELAKAAN. Petugas PMI Kota Mojokerto membawa korban kecelakaan dengan ambulans ke salah satu rumah sakit. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Mojokerto sudah dua kali kesulitan mencari rumah sakit rujukan untuk dua korban kecelakaan. Sebab, seluruh rumah sakit milik pemerintah dan swasta di wilayah Mojokerto Raya penuh pasien Covid-19.
"Sudah dua kali ini PMI Kota Mojokerto kesulitan merujuk pasien laka. Benar-benar kita kesulitan mencari rumah sakit rujukan untuk laka," kata Humas PMI Kota Mojokerto Dimas Hariadi, Sabtu, 3 Juli 2021.
Dimas menyebut kesulitan pihaknya dalam merujuk korban laka karena semua rumah sakit baik di Kota maupun Kabupaten Mojokerto tidak menerima pasien sebab pihak rumah sakit sudah repot menangani pasien Covid-19.
Yang terbaru, pihaknya menangani laka yang diinformasikan Polresta Mojokerto saat terjadi kecelakaan di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Tim ambulans melakukan penilaian kondisi pasien melalui telpon dan ternyata pasien mengalami cedera berat.
BACA JUGA: Viral Video Mobil Halangi Ambulans, Ini Tanggapan PMI Mojokerto
Akhirnya tim ambulans PMI Kota Mojokerto bergerak ke lokasi pukul 14.00 WIB dan melakukan penanganan sesuai dengan SOP dan tata laksana yang sudah semestinya pada pasien cedera berat.
"Setelah itu kami merujuk pasien ke RS Mutiara Hati namun RS full pasien. Kemudian kami bergeser ke RSUD RA Basuni. Hasilnya sama dengan di RS sebelumnya, dikarenakan di RSUD Basuni IGD full pasien confirm Covid- 19," ujarnya.
Usai dua jam mereka mendatangi semua rumah sakit rujukan laka, tetap belum ada rumah sakit yang bersedia menampung korban laka. Pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Polres Kota Mojokerto untuk meminta bantuan.
Setelah itu, diminta menuju ke RS Citra Medika. Setiba di lokasi, korban sempat tidak mendapatkan bed atau tempat tidur. Namun, sekitar pukul 16.35 WIB usai bernegosiasi dengan pihak RS barulah korban masuk IGD dan mendapatkan perawatan. Itupun oksigen mobil ambulans PMI kehabisan dan akhirnya mendatangkan oksigen lain.
BACA JUGA: Heboh Penghuni Hotel Dievakuasi Satgas Covid-19 dengan APD Lengkap
"Ini tadi dapat RS Ciko (Citra Medika). Itupun harus telepon humasnya, Polresta juga bantu telpon. Kerepotan sekali begini ini, tadi aja oksigen ambulans laka mau habis, dibawakan oksigen tambahan akhirnya (RS) Ciko mau terima," katanya.
Dimas menambahkan sehari sebelumnya, peristiwa yang sama juga terjadi pada Jumat, 2 Juli 2021, sekitar pukul 21.00 WIB. Bahkan korban laka meninggal dunia usai dua jam mendapatkan perawatan di RSUD Prof dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, pada Sabtu, 3 Juli 2021, pukul 02.00 WIB.
"Kami pun mendapat kabar pukul 02.00 WIB pasien yang kami bawa meninggal," katanya.
Korban yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Jetis, Kabupaten Mojokerto, mengalami luka berat di bagian kepala itu sempat ditolak empat rumah sakit rujukan yang penuh pasien Covid-19, yakni, RS Citra Medika, RS Gatoel, RSI Sakinah, dan RS Dian Husada.
BACA JUGA: Dikira Meninggal Kena Covid-19, Pengunjung Warkop Berhamburan Lari
Baru mendapatkan perawatan sekitar pukul 23.45 WIB di RSUD Prof. dr. Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Hanya saja korban juga sempat akan ditolak.
"Masuk RSUD pukul 23.30 WIB, pasien baru turun pukul 23.45 WIB karena pasien sempat akan ditolak. Itu juga terpaksa mau terima soalnya posisi kepala luka berat. Kami juga sempat menghubungi RSUD RA Basuni sebagai opsi terakhir. Tapi itu tadi akhirnya pasien turun di IGD RSUD Kota," katanya.
Untuk mengatasi kendala ini, pimpinan PMI Kota Mojokerto akan melakukan koordinasi dengan Polresta Mojokerto terkait pendampingan pengawalan korban kecelakaan agar bisa mendapatkan pelayanan segera dari rumah sakit rujukan.
"Masih koordiansi dengan pimpinan. Kami tidak menyalahkan pihak RS karena kami menyadari kondisi pandemi seperti ini. Namun, kami tetap menjalankan sesuai SOP sebagai petugas ambulans dan semoga ada solusi atas permasalahan ini. Semoga pandemi ini cepat berakhir," katanya.