Senin, 30 September 2019 10:22 UTC
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapat gelar Doktor HC dari Tongmyong University, Busan, Korsel dalam bidang arsitektur. Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapat penghargaan gelar Doktor Honoris Causa dari Tongmyong University, Busan, Korea Selatan dalam bidang arsitektur.
“Surabaya dengan populasi 3,4 juta jiwa, telah berperan sebagai pusat pengembangan di Indonesia Timur. Itulah mengapa ruang publik menjadi salah satu prioritas kami,” kata Tri Rismaharini dalam keterangan resmi yang diterima Jatimnet.com, Senin 30 September 2019.
Disertasi yang diangkat dalam memperoleh gelar tersebut adalah langkahnya membangun kota dengan makin beragamnya ruang publik di Kota Pahlawan itu. Salah satunya adalah taman kota.
BACA JUGA: Risma Targetkan Tahun 2025 Surabaya Jadi Kota Romantis
Risma, sapaannya, menjelaskan taman merupakan arena rekreasi yang murah untuk menunjuang interaksi warganya. Memperbanyak taman kota, secara bersamaan memberi ruang pada masyarakat untuk saling berinteraksi. “Pembangunan taman ini memiliki banyak manfaat,” Risma menjelaskan.
Risma memberi bukti bahwa kuantitas ruang terbuka hijau di Surabaya terus meningkat. Jumlah ruang terbuka hijau mencapai 21,94 persen selama 2018. Bahkan, dalam disertasinya, taman umum dan taman di sepanjang tepi sungai menjadi sangat penting.
“Dalam melakukan manajemen perkotaan, memang sangat kompleks karena harus melibatkan banyak sektor dan pemangku kepentingan,” imbuhnya.

Rektor Tongmyong University Jung Hong Sup (kiri) memberi ucapan kepada Wali Kota Tri Rismaharini usai memberi gelar doktor HC. Foto: Humas Pemkot Surabaya.
Wali kota wanita pertama di Surabaya itu memaparkan berbagai keberhasilannya dalam membangun kota. Di antaranya makin bertambahnya taman kota, hutan kota, kawasan konservasi, jalur hijau, danau, waduk, perbatasan sungai, dan lapangan olahraga. Bahkan Surabaya saat ini memiliki 475 taman umum.
Keberhasilan lainnya yang juga dirasakan warga Kota Surabaya adalah penurunan banjir dari yang semula 50 persen kini tinggal dua persen, turunnya suhu udara dua derajat, dan penurunan tingkat penyakit.
“Jumlah wisatawan selalu meningkat, dari 15 juta pada tahun 2015, menjadi 27 juta pada 2018,” imbuhnya.
BACA JUGA: Risma Akan Bicara Soal Transportasi Surabaya di Maskas PBB
Rektor Tongmyong University, Jung Hong Sup mengatakan, Risma adalah seorang birokrat yang berbeda. Setiap pembangunan yang dilakukan, tidak hanya sebatas fisik, namun terdapat falsafahnya.
Tak luput Jung Hong Sup memberi pujian kepada Risma yang turut memainkan angklung, dengan membawakan beberapa lagu asli Surabaya di pengujung acara.
“Suara bambunya alami sekali seperti suara angin. Bu Risma memilih main bersama dengan stafnya, itu mencerminkan pemimpin yang totalitas, demokratik dan juga sangat ramah,” imbuh dia.
Sebagai catatan, gelar Doktor Honoris Causa dari Tongmyong University ini merupakan yang kedua. Sebelumnya gelar Doktor Honoris Causa diberikan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya pada tahun 2015.