Logo

Risma Sebut Megawati dan Puan Pernah Menawarkan Kursi Menteri 

Reporter:,Editor:

Rabu, 23 October 2019 09:58 UTC

Risma Sebut Megawati dan Puan Pernah Menawarkan Kursi Menteri 

Waki Kota Surabaya Tri Rismaharini di rumah dinasnya. Foto: Khoirotul Lathifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku sempat ditawari kursi menteri dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf beberapa waktu lalu. Meski begitu, ia menolak tawaran dan memilih tetap memimpin Kota Surabaya.

“Aku ditelepon Mbak Puan (Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDI Perjuangan- Puan Maharani) Mbak Puan nanyakan, Mbak piye, jadi menteri? Ndak saya jawab, saya selesaikan jadi wali kota (Surabaya) dulu,” kata Risma pada wartawan di rumah dinasnya, Rabu 23 Oktober 2019. 

Selain ditawari kader PDI Perjuangan, Risma juga menyampaikan Presiden Joko Widodo dan juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat memberikan penawaran kepadanya. 

BACA JUGA: PDI Perjuangan Jatim Dorong Risma, Anas, dan Kanang, Masuk Kabinet Jokowi

Tawaran dari Megawati disampaikan pada September 2019 lalu. Bahkan, Megawati sempat memberikannya waktu untuk memikirkan tawaran itu secara matang.

"Wes Mbak ojo kesusu, pokoke sak durunge Oktober yo Mbak," kata Mega, seperti ditirukan Risma.

Menanggapi hal tersebut, Risma sangat berterima kasih pada pihak-pihak yang mendukungnya masuk dalam kabinet menteri. Namun ia bersikukuh harus tetap menjaga Surabaya hingga masa kepemimpinannya selesai, pada 2020 mendatang.

BACA JUGA: Jokowi Umumkan Susunan Kabinet

“Meski ini tinggal setahun, sebetulnya kalau saya nuruti pribadi, saya rugi (menolak). Kalau misalkan saya nanti mau daftar apa (kepemimpinan) lagi, aku harus nunggu lama, sementara aku selesai hanya satu tahun satu bulan,” kata Risma. 

Menurutnya, jika masuk menjadi menteri, ia tidak bisa secara langsung menjaga dan membangun Kota Surabaya. Bahkan ia khawatir akan menyesal jika terjadi masalah di kota yang sudah kurang lebih sembilan tahun dipimpinnya.

BACA JUGA: Ingin Fokus di Partai, Hasto Tak Berminat Menjadi Menteri

Ia mengaku, sudah berdarah-darah demi Kota Surabaya, dan selanjutnya pun banyak mimpi yang ingin dilakukan dalam memperkenalkan kota di skala internasional.

“Selain itu di akhir-akhir (menjabat wali kota) ini saya harus menyelesaikan yang pokok dulu, 99 persen warga Surabaya harus bisa makan,” pungkasnya.