Senin, 14 October 2019 13:45 UTC
DISULING. Semburan minyak di Kutisari Utara Indah kini bisa dimanfaatkan karena sudah dibangun separator untuk memisahkan air dan minyaknya. Foto: Dok
JATIMNET.COM, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Perlindungan Masyarakat (Linmas) Surabaya belajar menyuling minyak dengan memanfaatkan semburan di Kutisari.
“Pada Kamis (10 Oktober) lalu sudah membuat alat untuk memisahkan air, minyak, dan gasnya,” kata Risma saat diwawancarai wartawan di ruang kerjanya, Senin 14 Oktober 2019.
Ia menjelaskan, saat ini semburan minyak sudah tidak tercampur lagi berkat adanya separator. Sehingga cairan air sudah langsung dibuang ke selokan, sedangkan minyaknya ditampung dan akan diproses.
BACA JUGA: DLH Surabaya Bangun Separator untuk Semburan Minyak di Kutisari
Risma mengungkapkan ide pembuatan separator merupakan rekomendasi dari salah satu kampus. Kebetulan pemkot atau Dinas Cipta Karya memiliki peralatan dan bahan dalam membuat separator tersebut.
“Jadi itu pakai profil tank untuk memisahkan air dan minyaknya, lalu dipasang paralon, dan alat lainnya,” kata Risma.
Risma mengungkapkan upaya penyulingan minyak dari semburan untuk memanfaatkan potensi yang ada. Apalagi berdasarkan sejarahnya, warga Kutisari sempat memanfaatkan minyak tersebut sebagai sumber ekonomi.
BACA JUGA: Menyisakan Air, Risma Yakin Semburan Lumpur di Kutisari Segera Berhenti
“Nanti kan lumayan buat pompa air, untuk menyiram dan lainnya. Jadi saiki aku wes duwe minyak, bukan tercampur lagi,” katanya.
Meski begitu, Risma berharap semburan minyak tersebut segera berhenti. Agar pemilik rumah bisa kembali menempati rumahnya dengan aman.
Menurutnya, semburan tersebut akan segera berhenti apalagi dari laporan beberapa peneliti menyampaikan musim kemarau menjadi pemicu keluarnya semburan minyak.
