Logo

Ribuan Sopir Truk Demo Tuntut Standar Biaya Angkut Barang dan Berantas Pungli

Reporter:,Editor:

Kamis, 19 June 2025 13:00 UTC

Ribuan Sopir Truk Demo Tuntut Standar Biaya Angkut Barang dan Berantas Pungli

Ribuan sopir truk yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) menggelar aksi demontrasi di Surabaya, Kamis, 19 Juni 2025. Foto: Januar

JATIMNET.COM, Surabaya – Ribuan sopir truk yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) menggelar aksi demontrasi di Surabaya, Kamis, 19 Juni 2025. 

Bahkan mereka bertahan di Jalan Pahlawan hingga Kamis malam.

Sejak pagi, jalan frontage yang digunakan untuk titik kumpul aksi tidak dapat dilewati, sehingga pengendara umum diarahkan ke Jalan Ahmad Yani sisi kanan.

Deretan truk juga berjajar di titik depan kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur hingga Bundaran Taman Pelangi Surabaya.

Ribuan truk diarahkan ke Gedung Mapolda Jatim dan Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan untuk titik kumpul puncak aksi demontrasi.

BACA: Polres Mojokerto Ungkap Pungli Truk di NIP, Capai Rp12 Juta per Bulan

Ketua GSJT Angga Firdiansyah mengatakan aksi demonstrasi ini untuk menyuarakan keresahan para sopir truk.

Menurut para sopir, selama ini implementasi aturan Over Dimension and Over Loading (ODOL) dan revisi pasal 277 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan memberatkan sopir.

"Aturan tersebut secara keseluruhan itu memberatkan teman-teman sopir. Sedangkan pihak pengusaha atau penyedia muatan itu tidak pernah tersentuh," katanya.

Sehingga, para sopir menuntut diterbitkan aturan khusus masalah ongkos muatan logistik karena selama ini tidak ada standar biaya yang wajib dipatuhi pemilik barang.

BACA: Bus Trans Jatim Koridor VI “Gajah Mada” Resmi Layani Rute Mojokerto–Sidoarjo

Menurut para sopir, selama ini pihak pemilik barang memiliki hak penuh untuk menentukan biaya pengiriman dan muatan. Harga tidak sebanding dengan berat muatan.

"Selama ini yang terjadi pihak yang punya barang selalu seenaknya sendiri. Mereka minta muatan banyak, tapi ongkosnya ditentukan sepihak. Ini yang kami lawan," kata Angga.

Selain itu, para sopir juga mengeluhkan tingginya kejahatan premanisme jalanan yang melakukan pungutan liar (pungli), sehingga sopir mendesak aparat kepolisian untuk menertibkan aksi tersebut.

"Kami berharap pihak kepolisian dapat memberantas aksi premanisme yang kerap meresahkan para sopir truk di jalanan," katanya.