Jumat, 22 February 2019 13:25 UTC
Ilustrasi: Pixabay.com
JATIMNET.COM, Surabaya – Sebuah studi menyebutkan bahwa resiko serangan jantung bagi wanita muda menunjukkan peningkatan. Secara keseluruhan, jumlah anak muda yang kena serangan jantung juga semakin meningkat.
Dilansir dari www.cnn.com, Jumat 22 Februari 2019, studi dengan interval lima tahun menunjukkan proporsi pasien serangan jantung mulai usia 35-54 tahun terus naik, yaitu dari 27 persen di tahun 1995-1999 menjadi 32 persen di periode 2010-2014.
Kenaikan terbesar terjadi pada pasien serangan jantung perempuan, menurut hasil penelitian yang baru-baru ini diterbitkan di jurnal Circulation.
BACA JUGA: Perubahan Iklim Bisa Berdampak pada Jantung Bayi
Selama dua interval periode itu, jumlah pasien jantung perempuan naik dari 21 persen menjadi 31 persen. Sedangkan kenaikan pasien laki-laki tidak besar, yaitu 3 persen dari 30 persen menjadi 33 persen.
Data tersebut berasal dari Atherosclerosis Risk in Communities Study (ARIC) dan rawat inap di empat komunitas yaitu Forsyth County, North Carolina; Washington County, Maryland; Jackson, Mississippi; dan delapan daerah pinggiran barat laut Minneapolis.
"Pesan yang dapat diambil adalah meski populasi kita menua tapi kejadian serangan jantung terjadi pada pasien lebih muda terus meningkat.
Dan peningkatan terbesar tampaknya di antara wanita muda," kata Melissa Caughey, penulis senior studi dan instruktur penelitian di Divisi Kardiologi di Fakultas Kedokteran Universitas North Carolina di Chapel Hill.
BACA JUGA: Kenali Gejala Nyeri Dada Akibat Serangan Jantung
Dalam kelompok itu, kejadian tahunan rawat inap serangan jantung menurun dari 1995 hingga 2014 di kalangan pria muda. Tetapi peningkatan justru teramati di kalangan wanita muda, kata para peneliti. Diakui oleh Caughey, hasil ini mengejutkan karena bertentangan dengan tren lain dalam kelompok demografi lainnya.
Setiap tahun, sekitar 790.000 orang Amerika mengalami serangan jantung, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Serangan jantung paling sering terjadi sebagai akibat penyakit jantung, penyebab utama kematian di Amerika Serikat.
Secara global, 85 persen dari penyebab semua kematian terkait penyakit kardiovaskular adalah serangan jantung dan stroke, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Serangan jantung, atau infark miokard akut, terjadi ketika bagian jantung tidak menerima cukup darah.
Tapi studi ini memiliki beberapa keterbatasan, termasuk melibatkan data dari hanya empat komunitas. Selain itu, data itu terbatas pada catatan medis dan tidak termasuk informasi yang berkaitan dengan obesitas, faktor risiko yang diketahui untuk serangan jantung.
BACA JUGA: Kualitas Tidur yang Buruk Berdampak pada Jantung
"Hal pertama yang saya pikirkan ketika saya melihat tingginya tingkat diabetes pada wanita adalah, 'bagaimana dengan obesitas?' Dan penelitian itu tidak memiliki informasi tentang apakah wanita ini mengalami obesitas atau tidak, " kata Dr. Nieca Goldberg, ahli jantung dan direktur medis dari Women’s Health Joan H. Tisch di NYU Langone Health di New York, yang tidak terlibat dalam penelitian.
Faktor risiko seperti itu - termasuk diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi - dapat membantu menjelaskan mengapa ada peningkatan serangan jantung di antara wanita muda, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk benar-benar menunjukkan apa yang bisa mendorong kenaikan ini, Goldberg menambahkan.
Selain nyeri di dada, beberapa dari gejala serangan jantung itu juga termasuk sesak napas; pusing; atau merasakan sakit atau tidak nyaman pada satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang atau perut, menurut American Heart Association.