Logo

Rencana Pengembangan Destinasi Wisata Desa Nelayan Cumpat, Mulai Sentra PKL Hingga Koperasi

Reporter:,Editor:

Selasa, 19 April 2022 15:00 UTC

Rencana Pengembangan Destinasi Wisata Desa Nelayan Cumpat, Mulai Sentra PKL Hingga Koperasi

ILUSTRASI JEMBATAN SUROBOYO. Jembatan Suroboyo diuji coba dibuka kembali pada Sabtu dan Minggu, 22-23 Januari 2022, dan melibatkan UMKM untuk memasarkan produk. Foto: Diskominfo Kota Surabaya/Dokumen

JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar kegiatan berbuka puasa bersama nelayan Bulak di Balai RW 2 Desa Cumpat, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya, Selasa 19 April 2022.

"Saya sebagai Ketua RW sangat berterima kasih. Karena para nelayan ini benar-benar dapat apresiasi dan perhatian lebih," kata Ketua RW 2 Kampung Nelayan Desa Cumpat, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Samiadi Santoso.

Ia menyebut ada sejumlah hal yang turut dibahas dalam agenda buka puasa bersama Wali Kota Surabaya. Salah satunya adalah terkait rencana pengembangan destinasi wisata Desa Nelayan Cumpat.

"Nanti rencananya di lantai 2 Balai RW ini akan dijadikan sentra PKL (pedagang kaki lima) dan dikembangkan wisata," ia mengungkapkan.

Baca Juga: Diterjang Gelombang Pasang, BPB Linmas dan DKPP Bantu Perbaiki Perahu Nelayan yang Rusak

Tak hanya itu, pembangunan tanggul penahan air laut yang ada di Desa Cumpat juga akan diteruskan hingga ke utara. Meski begitu, ia juga mengimbau warga agar dapat turut serta menjaga kebersihan lingkungan.

"Saya berpesan kepada warga saya, mari kita jaga lingkungan, jaga kebersihan. Pak Wali juga berencana ingin bentuk koperasi, nanti keuntungan dibagi per kelompok nelayan," ia menerangkan.

Sementara Tokoh Masyarakat Surabaya Utara Suprayitno mengaku sepakat dan mendukung rencana untuk mengembangkan destinasi wisata Nelayan Desa Cumpat. Menurut dia, jika rencana itu terealisasi, tentu saja Desa Nelayan Cumpat bakal semakin ramai dikunjungi wisatawan.

"Rencana di Balai RW 2 ini akan dikembangkan jadi wisata kuliner, nanti diramaikan di sini. Maka, ini akan lebih tradisional, mengena langsung, karena view-nya (pemandangan) langsung ke pantai," kata Suprayitno memungkasi.