Rabu, 24 April 2019 10:19 UTC
REKONSTRUKSI. Kedua pelaku saat reka adegan membuang koper berisi mayat ke sungai. Foto: Yosibio
JATIMNET.COM, Blitar - Tersangka Aris Sugianto berupaya menghilangkan barang bukti kasus pembunuhan terhadap Budi Hartanto, seorang guru Honorer asal Tamanan, Mojoroto, Kota Kediri. Upaya ini terdokumentasikan dalam adegan pelaku membakar kantung plastik berisi barang-barang milik korbannya di rumah pelaku di dusun Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Di adegan ke-36 itu, N, ibu pelaku sempat memergokinya. Ketika ditanya, Aris menjawab sedang membakar sampah. "Tersangka ini berusaha menghilangkan barang bukti dengan cara membakar. Barang buktinya adalah pakaian korban, KTP, dompet tas. Pakaian yang digunakan korban terdapat bercak darah saat pembunuhan," terang Kasubdit Jatanras III Reskrimum Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela di sela proses rekonstruksi Rabu 24 April 2019.
BACA JUGA: Rekonstruksi Mutilasi Blitar, Begini Pelaku Membuang Koper Berisi Mayat
Tak hanya menghilangkan barang bukti, Aris juga menyimpan barang bukti lain berupa sepeda motor Honda Scoopy milik korban di rumahnya. Sepeda motor itu dipakai pelaku berlalu-lalang selama proses pembunuhan dengan cara memutilasi korbannya itu.
Selain itu, Aris juga mempraktekkan adegan dirinya mengambil koper milik ibunya yang dipakai untuk menaruh jasad korban. Koper itu dibawa Aris menuju warung sewaannya di Sambi, Ringinrejo, Kabupaten Kediri. Dengan menggunakan sepeda motor milik korban, koper itu kemudian ditaruh di punggungnya.
BACA JUGA: Warga Padati Lokasi Rekonstruksi Pembuangan Mayat dalam Koper
Pantauan Jatimnet.com, rekonstruksi yang dilakukan polisi di rumah Aris juga mengundang perhatian warga. Mereka penasaran ingin melihat dari dekat berbagai adegan yang dilakukan Aris. Warga penasaran dengan aksi keji yang dilakukan mantan TKI di Malaysia ini.
Sepanjang reka adegan berlangsung, pelaku tampak terus menunduk dan menangis. Kondisi ini membuat warga yang melihat dari dekat justru menyorakinya dengan makian dan teriakan. "Membunuh saja tega kok sekarang dikeler nangis Ris Ris," celetuk seorang warga dengan nada sinis, dibarengi teriakan mengejek sebagian besar warga yang ada di lokasi.