Logo

Rayakan Hari Anak Lewat Pameran Kartun di Galeri Prabangkara

Reporter:,Editor:

Senin, 09 December 2019 05:54 UTC

Rayakan Hari Anak Lewat Pameran Kartun di Galeri Prabangkara

Salah satu karya pemenang Kontes Kartun Opini yang diselenggaran Kartunesia dan YDSF.

JATIMNET.COM, Surabaya - Komunitas Kartun Indonesia (Kartunesia) bersama Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) menggelar Pameran Kartun Opini selama tiga hari, 9 - 11 Desember 2019 di Galeri Prabangkara, Jalan Genteng Kali 85 Surabaya. Kegiatan ini masih dalam rangkaian peringatan Hari Anak Sedunia.

Sebelumnya, sejak akhir Otober 2019 lalu, YDSF dan Kartunesia menggelar Kontes Kartun Opini 'Anak Indonesia: Generasi Kreatif dan Optimis'.

"Karya yang dipamerkan adalah kartun-kartun terbaik yang dikirim peserta dari seluruh Indonesia. Ada yang dari Denpasar, Medan, Jambi, Yogyakarta, Semarang, dan dari kota-kota di Jawa Timur," kata Humas YDSF Khoirul Anam, Minggu 9 Desember 2019.

Menurut Anam, setelah melewati proses penilaian ketat, juri akhirnya bersepakat untuk memenangkan lima kartunis dengan karya terbaik. Masing-masing, Juara 1 atas nama Joko Luwarso dari Jakarta Selatan, dan Juara 2 atas nama Agus Harsanta dari Denpasar.

Sementara Juara Harapan untuk tiga pemenang masing-masing Agus Widodo warga Kendal, Jawa Tengah. Kemudian Dien Yodha warga Banyumas, Jawa Tengah, dan Wahyu Siswanto warga Lumajang, Jawa Timur. "Mewakili YDSF, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi istimewa untuk kawan-kawan kartunis Indonesia," kata Anam.

Sementara itu, Pendiri Komunitas Kartunesia Hendro D. Laksono mengatakan hingga batas terakhir pengiriman 24 November 2019, tak kurang dari 90 karya telah diterima oleh panitia. 

Menurut dia, tahun ini masih didominasi karya-karya kartunis senior tanah air. Sebagian peserta bahkan dikenal sebagai kartunis yang sudah pernah menjuarai berbagai kontes baik nasional maupun internasional.

"Tapi tahun ini nama-nama baru juga muncul. Gaya kartunnya beberapa menggunakan tradisi kartun Jepang atau manga. Tentu ini jadi sesuatu hal yang menarik. Karena regenerasi kartunis secara alamiah terus berjalan," ujarnya.

Meski di sisi lain, gaya kartun editorial klasik seperti yang banyak muncul di media massa juga terjaga. Bahkan diperkaya dengan sentuhan simbol kearifan lokal di beberapa karya. 

"Ini ditandai dengan penggunaan simbol sarung, kopiah, kardus bekas, hingga kuda lumping, yang cita rasanya sangat khas Indonesia,” katanya.

Dalam pameran nanti, kata Hendro, pengunjung juga bisa bergabung dalam Diskusi Kartun 'Mengasah Peduli Lewat Kartun Opini' yang akan menghadirkan Wahyu Kokkang, kartunis Harian Jawa Pos, sebagai nara sumber. Diskusi yang juga akan diselenggarakan di Galeri Prabangkara ini akan digelar pukul 12.30 hingga selesai. 

Dijelaskan Hendro, selama pameran, pengunjung juga bisa membeli merchandise kartun peduli dalam bentuk kaos dan kartun dalam frame. Kartun yang ada merupakan karya pilihan peserta kontes. Seluruh keuntungan dari penjualan akan diberikan pada mereka yang berhak lewat YDSF.

Pameran dan diskusi kartun perduli ini dipersembahkan YDSF bersama Kartunesia didukung oleh Forum Komunikasi Koordinator Donatur, YDSF Community - READY (Relawan Donatur YDSF), dan IKA Stikosa AWS.