Logo

Rawat Inap Pasien Covid-19 Hampir Penuh, Jatim Butuh RS Lapangan Tambahan

Reporter:,Editor:

Jumat, 11 December 2020 13:00 UTC

Rawat Inap Pasien Covid-19 Hampir Penuh, Jatim Butuh RS Lapangan Tambahan

Ilustrasi pasien Covid-19

JATIMNET.COM, Surabaya – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Herlin Ferliana mengungkapkan adanya peningkatan Bed Occupancy Ratio (BOR) atau angka penggunaan tempat tidur di rumah sakit rujukan pasien Covid-19. 

Ia mengakui ada lonjakan pasien terkonfirmasi virus SARS CoV-2 itu dalam dua pekan terakhir. "Dua minggu terakhir luar biasa. Saya tidak bawa data, tapi seingat saya rata-rata tempat tidur yang terpakai di rumah sakit sekarang hampir 70 persen," ujar Herlin, Jumat, 11 Desember 2020. 

Penambahan pasien Covid-19 di Jawa Timur akhir-akhir ini memang cukup luar biasa. Data yang dirilis Satgas Covid-19 Jatim per Kamis, 10 Desember 2020, ada laporan tambahan sebanyak 796 pasien. Bila dirata-rata, penambahan kasus Covid-19 di Jatim dalam sepekan terakhir di atas 500 kasus.

Karenanya, kata Herlin, pihaknya segera mengambil langkah penanganan. Pemprov Jatim telah mengumpulkan Kepala Dinas Kesehatan se-Jatim dan Direktur Utama Rumah Sakit Rujukan Covid-19. 

BACA JUGA: Pemprov Jatim akan Bangun RS Darurat Covid-19 di Malang

Menurutnya, Pemprov Jatim meminta penambahan ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 di masing-masing rumah sakit. "Jadi kami meminta tempat tidur yang non-Covid-19 dimanfaatkan untuk penanganan Covid-19 karena tidak banyak terpakai," katanya. 

Pihaknya juga tengah mematangkan persiapan tambahan rumah sakit darurat Covid-19, salah satunya di Malang. Nantinya diharapkan rumah sakit tersebut fungsi dan peruntukkannya sama dengan Rumah Sakit Darurat Lapangan Covid-19 di Surabaya. 

"Ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) sudah meminta penyiapan rumah sakit darurat lapangan di Politeknik Kesehatan Malang. Dalam minggu-minggu ini insya Allah sudah bisa menampung. Kapasitasnya sekitar 300, tapi untuk awal 100 tempat tidur," katanya. 

Sebenarnya, kata dia, dua pekan lalu tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit di Jatim sangat terkendali dan masih di bawah 40 persen. 

Terpisah, Ketua Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur Dodo Anondo memastikan siap membantu koordinasi dan tindak lanjut mengenai ketersediaan tempat tidur di rumah sakit. 

Pihaknya juga siap memberikan masukan penanganan. "Tetapi tetap yang mengambil keputusan Satgas Covid-19," katanya. 

Beberapa masukan yang disampaikannya, yakni adanya rumah sakit khusus Covid-19. Sebab, sejauh ini RSUD dr Soetomo dan RS Universitas Airlangga masih menangani pasien non-Covid-19. Penambahan ruangan resusitasi di IGD Khusus Penyakit Menular di RSUD Dr Soetomo yang jumlahnya 15 orang, menurutnya, belum sebanding. 

BACA JUGA: Pasien Bertambah, Kapasitas Rumah Sakit Covid-19 di Jatim Meningkat

"Tapi kalau saya memang tidak mungkin mendirikan RS Khusus Covid-19, ya sudah yang ada ditambah kapasitasnya. Jadi di RS lapangan itu ditambah ruangannya. Lalu ada RS lapangan di daerah-daerah," katanya. 

Ia meyakini, keberadaan RS lapangan di daerah bisa meringankan beban rumah sakit di Surabaya. Jadi, tidak semua pasien dirujuk ke “Kota Pahlawan” Surabaya. 

"Supaya tidak dirujuk ke Surabaya semua, masing-masing kabupaten dan kota punya tempat atau rumah sakit khusus Covid-19," katanya. 

Penanggung Jawab RS Darurat Lapangan (RSDL) Indrapura Surabaya Laksamana Nalendra menyampaikan dari 357 tempat tidur yang tersedia, saat ini yang terisi sudah sekitar 300-an tempat tidur. Menurut Nalendra, jumlah ini adalah rekor baru bagi RSDL Indrapura. Bahkan dalam sehari pada Jumat, 11 Desember 2020, RSDL ketambahan pasien baru mencapai 280 orang.