Kamis, 28 May 2020 11:20 UTC
MOBIL PCR. Mobil lab bio safety level 2 bantuan pemerintah pusat tiba di Surabaya, Rabu, 27 Mei 2020. Mobil ini berisi layanan uji swab dengan metode PCR secara cepat. Foto: Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
JATIMNET.COM, Surabaya – Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan tingkat penularan atau rate of transmission Covid-19 di Surabaya masih terbilang tinggi.
Menurutnya, tingkat penularan di Kota Pahlawan berada di ratio 1,6. Artinya, ketika ada 10 orang positif Covid-19 dalam satu minggu jadi 16 orang. "Ini tidak main-main, kalau kita tidak hati-hati, maka Surabaya bisa jadi (seperti) Wuhan," ujar Joni, Rabu, 27 Mei 2020.
Tim Gugus Tugas Jatim sedang fokus menurunkan tingkat penularan Covid-19 terutama di Surabaya. Salah satunya dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ia menyakinkan pengetatan PSBB ini bertujuan untuk menekan tingkat penularan.
BACA JUGA: Tiba di Jatim, Mobil Lab PCR Ditarget Tes 500 Spesimen Pasien Covid Per Hari
Sejauh ini, menurut Joni, pasien positif di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik mencapai 65 persen dari total keseluruhan pasien Covid-19 di Jatim. Menurutnya, kenyataan tersebut tidak bisa dianggap sepele.
Sedangkan untuk menurunkan Case Fatality Rate (CFR) atau rata-rata tingkat kematian, Joni menjelaskan pihaknya melakukan clinical research mulai penggunaan Avigan, Terapi Plasma Convalescent, atau Aspirin. Pihaknya mengklaim Menteri Kesehatan telah memerintahkan kepadanya untuk menggunakan obat tertentu seperti pemakaian aspirin.
BACA JUGA: Percepat Uji Swab, Tiga Mobil Laboratorium Covid-19 Disiagakan di Surabaya
"Semuanya kita coba dengan kaidah kesehatan tertentu," katanya.
Seperti diketahui, Surabaya memang menjadi episentrum penularan Covid-19 di Jawa Timur. Per 27 Mei 2020, total pasien positif Covid-19 di Jawa Timur mencapai 4.112 orang. Dari jumlah tersebut, Kota Surabaya menyumbang 2.216 pasien. Kemudian Sidoarjo menyumbang 565 pasien dan Gresik 153 pasien.