JATIMNET.COM, Jember – Sejak beberapa pekan yang lalu, bioskop mulai beroperasi secara bertahap di beberapa kota di Indonesia.

Hal ini dimanfaatkan beberapa pegiat film untuk melaksanakan festival film dengan mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya Jogja-Netpac Asian Film Festival 2020 (JAFF 2020) yang menyelenggarakan festival film serentak di 14 kota di Indonesia.

“Jember menjadi salah satu dari 14 kota tempat kita menggelar JAFF 2020, mulai 27 hingga 29 November 2020. Ini menjadi gelaran ke-15 kita, sejak pertama kali kita melaksanakannya pada tahun 2006,” ujar Programmer Manager JAFF 2020 di Jember Mirza Gulam saat diwawancarai, Senin, 30 November 2020.

BACA JUGA: Perketat Izin Keramaian, Pemkab Jember Gencarkan Sosialisasi Prokes

Sebanyak 128 film dari berbagai negara di Asia diputar selama festival yang dilaksanakan di Kota Cinema Mall (KCM), Jember. Terutama film indie karya sineas-sineas lokal di daerah. Bekerjasama dengan Basa Basi Production, JAFF 2020 berharap bisa membawa semangat kebangkitan dan berkarya para sineas muda di Tanah Air.

“Khusus untuk JAFF 2020 di Jember ini, kita mengambil tema tambahan yang bertajuk ‘Restrokpeksi, Sudut Pandang, dan Penciptaan’. Kami memang mewadahi teman-teman sineas di Jember untuk menampilkan karyanya,” kata Mirza.

Tidak hanya dari Jember, para sineas yang unjuk kebolehan dalam JAFF 2020 kali ini berasal dari beberapa kota seperti Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, Lumajang, Bondowoso, dan Banyuwangi. “Ya, semoga dengan acara ini bisa merangsang gairah para sineas muda di daerah untuk tetap produktif berkarya di masa pandemi,” tutur Mirza.

BACA JUGA: Pemkab Jember Akan Gunakan Stadion Sepak Bola Untuk Karantina Pasien Covid

Panitia JAFF 2020 juga menegaskan protokol kesehatan (prokes) menjadi prioritas perhatian dalam seluruh lini acara. Sebagaimana ketentuan, terdapat jarak antar kursi penonton, sehingga mereka tidak lagi bisa menonton secara berdekatan seperti di masa sebelum pandemi. Selain itu, sebelum masuk tempat bioskop, penonton juga wajib cuci tangan, cek suhu tubuh, dan menggunakan masker.

“Jumlah penonton kita batasi maksimal 50 persen dari kapasitas kursi di masa normal. Sehingga social distancing dengan jarak 1 kursi setiap penonton menjadi terjamin,” kata Mirza.