Minggu, 16 August 2020 14:00 UTC
GLADI BERSIH: Gladi bersih dalam prosesi Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia (RI) yang berlangsung pada Senin, 17 Agustus 2020 di Taman Surya Balai Kota Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia (RI) yang berlangsung pada Senin, 17 Agustus 2020 di Taman Surya Balai Kota Surabaya, akan menyuguhkan konsep Bhinneka Tunggal Ika. Konsep tersebut dipilih sebagai bukti bahwa keberagaman yang menyatu dan harmonisasi di Kota Surabaya itu memang nyata.
Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat, Irvan Widyanto mengatakan, pada upacara Peringatan HUT RI yang digelar besok, pihaknya memastikan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Termasuk kepada peserta upacara yang hadir di lokasi maupun mengikuti secara daring.
"Kita memakai penerapan protokol yang ketat, jadi termasuk juga peserta upacaranya, undangan dan kemudian melalui daring," kata Irvan, Minggu 16 Agustus 2020.
Menariknya, pada upacara Peringatan HUT RI yang berlangsung besok, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, M Fikser didapuk sebagai perwira upacara. Mantan Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya itu diketahui merupakan putra asli Papua kelahiran Kota Serui.
BACA JUGA: Sensasi Kenikmatan Bakso Merah Putih Gresik di HUT RI Ke-75
"Beliau (M Fikser) adalah putra asli Papua, dimana beliau sudah mengabdikan diri ke Pemkot Surabaya lebih dari 20 tahun," ia mengungkapkan.
Menurutnya, pemkot memilih putra asli Papua sebagai perwira upacara karena ingin menunjukkan bahwa Kota Surabaya itu ramah untuk siapa saja. Bahkan, beberapa pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
"Ini kan menunjukkan bahwa Kota Surabaya itu ramah untuk siapa saja, toleransi untuk siapa saja. Kita ingin menunjukkan bahwa Kebhinekaan Tunggal Ika yang ada di Surabaya itu memang benar ada dan harmonis," ia menjelaskan.
Pria yang pernah menjabat Kepala Satpol PP Surabaya ini menyatakan, jika pada Peringatan HUT RI di tahun-tahun sebelumnya dihadiri ribuan orang, berbeda dengan yang berlangsung pada besok. Sebab, pihaknya membatasi jumlah peserta yang hadir di lokasi upacara.
BACA JUGA: Gunakan Kostum Pejuang, Cara Samsat Ponorogo Peringati HUT RI di Tengah Pandemi
"Kalau dulu undangan sampai 3000 orang. Kali ini undangannya hanya 30 orang, serta 30 orang lain penerima penghargaan," ia menerangkan.
Di samping itu, pada tahun-tahun sebelumnya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) berjumlah 30 orang, besok akan diminimalisir menjadi tiga orang. Selain itu pula, pasukan yang biasanya satu peleton juga diminimalisir menjadi lima orang per matra.
"Ini juga diikuti oleh seluruh Lurah, Camat, Danramil dan Kapolsek secara daring. Dan mereka pun tetap seolah-olah mengikuti upacara itu, jadi mereka semua memakai (seragam) kebesaran saat upacara," ia memungkasi.