Minggu, 08 December 2019 06:06 UTC
Kepala UPT Puskesmas Jatirejo, M Sugeng Purwanto. Foto: IST.
JATIMNET.COM, Mojokerto – Kepala UPT Puskesmas Jatirejo, M Sugeng Purwanto menampik sampah limbah medis di Bantaran Sungai Dinoyo berasal dari tempatnya. Sugeng membenarkan jarak puskesmas ke pembuangan hanya sekitar 200 meter, namun bukan berarti sampah medis tersebut dari tempatnya.
Menurutnya masalah pembuangan sampah medis yang diketahui terdapat jarum suntik, HIV test, botol obat-obatan hingga tes urine, perlu diidentifikasi kebenarannya.
“Hal-hal seperti ini terjadi di luar sepengetahuan kami, apakah betul dari tempat kami atau dari tempat lain, itu yang perlu diketahui,” kata Sugeng kepada Jatimenet.com, Sabtu 8 Desember 2019.
Dia tidak menampik beberapa limbah seperti ranting kayu, limbah dapur, maupun sampah domestik non medis dari rawat inap memang dibuang di tempat tersebut. Pihaknya bekerja sama dengan warga untuk mengangkut sampah tersebut.
BACA JUGA: Mahasiswa Australia Temukan Limbah Medis Bekas Tes HIV di Mojokerto
Diterangkan Sugeng, pihaknya mengajak Polsek Jatorejo dan Koramil melakukan sidak di tempat tersebut pada Kamis 6 Desember 2019. Sidak tersebut dilakukan setelah sejumlah mahasiswa asing dan BEP menyisir bantaran sungai untuk mengambil sampah popok.
Dalam temuannya, mahasiswa yang terdiri atas Australian Catholic University, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dan Universitas Katolik Darma Cendika menemukan tumpukan limbah medis berupa botol urine didominasi tutup berwarna kuning, HIV test berwarna putih, tes kehamilan, suntikan, dan sejumlah botol obat-obatan berserakan. Sebagianpun terlihat terbungkus plastik.
“Kami hanya menemukan spet (jarim suntik) satu aja, apakah itu berasal dari cartridge atau bukan, kami tidak tahu karena masih bersih. Saya heran, tidak menemukan botol bekas urine pada saat ke lokasi,” jelasnya.
Kendati menolak limbah tersebut berasal dari Puskesmas Jatirejo, pihaknya langsung melakukan pengetatan pengawasan dan pengelolaan limbah B3. Bahkan pihaknya langsung menggelar pertemuan menyikapi adanya sampah medis di dekat puskesmas yang dia pimpin.
BACA JUGA: DLH Mojokerto Diduga Buang Limbah Medis Bekas Tes HIV ke TPA Mojosari
Dia mengaskan puskesmas Jatirejo telah mengelolah sampah medis sesuai dengan SOP dan dijalankan sudah tiga tahun terakhir. Selain itu, Puskesmas Jatirejo sudah bekerja sama dengan PT Pria yang khusus menangani limbah B3 di Mojokerto.
“PT Pria telah melakukan penanganan limbah medis sesuai prosedur dan mengambil sampah medis setiap bulan. Kami sendiri tidak boleh mengelola B3,” Sugeng menjelaskan.
Sugeng tak menampik jika di puskesmasnya menyediakan pelayanan tes HIV hanya untuk ibu hamil. Menurutnya, layanan tersebut program pemerintah yang sudah berjalan dua tahun.
