Rabu, 01 September 2021 05:00 UTC
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat meninjau pelaksanaan PTM di sekolah SDN 1 Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Rabu, 1 September 2021. Foto : Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Mojokerto, pada Senin 30 Agustus 2021 telah memberlakukan dan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). kali ini Dispendik Kabupaten Mojokerto juga memberlakukan PTM secara serentak, Rabu 1 September 2021.
Tak terkecuali siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kembalinya pelaksanaan PTM yang sempat terhenti tiga bulan ini membuat para wali murid (walmurd) merasa senang.
Lantaran, sejak awal tahun ajaran baru di tahun 2021 hanya dilaksanakan secara daring (online). Salah satu walmur Nurlaili Fitria, yang putrinya bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK) Pembina I di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
"Senang juga bisa sekolah, kasian kalau daring terus. Gak ada interaksi langsung dengan guru dan teman-temannya," katanya yang sengaja menunggu anaknya di luar sekolah, dikarenakan pihak sekolah tak memperbolehkan walmur untuk menunggu putra-putrinya yang melaksanakan PTM perdana usai level PPKM turun menjadi Level 3.
Baca Juga: Di Surabaya Masih Sedikit Wali Murid yang Mengizinkan Anaknya Ikuti PTM
Ibu dari Revalina Natasya ini mengaku sudah tak memiliki rasa khawatir atau ketakutan akan anaknya yang sudah mengikuti pelaksanaan PTM saat ini. Sebab, semua guru-guru dan perangkat sekolah sudah dilakukan vaksinasi. "Sudah gak ada rasa khawatir soalnya, kan sudah pada divaksin. Cuman sedihnya gak bisa nungguin anak di dalam sekolah," kata Fitria.
Sementara, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Zainul Arifin melaksanakan pemantaun secara langsung di lingkungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banjaragung I dan TK Negeri Pembina I Puri.
Dalam pemantauan itu Ikfina sekaligus Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Mojokerto memastikan pelaksanaan PTM di masing-masing lembaga pendidikan ini sudah memenuhi protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.
Pemimpin perempuan pertama dikabupaten ini juga menyapa siswa-siswa yang diantar oleh orang tuanya berangkat ke sekolah SDN 1 Banjaragung, Kecamatan Puri. Bahkan, dia juga menyempatkan masuk ke dalam kelas melihat langsung pembelajaran PTM dan berkomunikasi dengan para siswa dan guru di kelas 1 SD.
Baca Juga: Siswa SMP di Mojokerto Mulai Tatap Muka, Masih Kenakan Seragam SD
"Alhamdulillah, dari kita datang awal melihat Prokes sudah dilaksanakan dengan baik termasuk pembatasan maupun kerumunan dan jaga jarak yang paling membuat saya lega hari ini anak-anak sangat bersemangat untuk berangkat sekolah dan belajar di kelas," katanya.
Dia menjelaskan, pelaksanaan PTM ini membawa dampak psikologis yang baik bagi anak-anak di sekolahnya. Namun, tetap perlu diperhatikan para orang tua dan guru di lembaga pendidikan agar konsisten menerapkan Prokes guna mendukung PTM di sekolah terutama saat belajar di dalam kelas.
"Karena ini anak-anak, jadi orang tua dan guru agar yang menjaga siswa agar tetap memakai masker. Apalagi mereka sudah lama tidak bertemu teman-temannya dan gurunya membawa efek psikologis yang luar biasa bagi siswa," katanya.
Menurut dia, Tim Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto bersama Satgas Covid-19 di 18 kecamatan akan secara rutin memantau Prokes selama penerapan PTM di sekolah. "Jadi dilaksanakan pengecekkan oleh Tim Dindik ada sekitar 105 SMP dan kurang lebih sebanyak 530 SD dengan jumlah 33 ribu siswa SMP dan peserta didik SD sebanyak 64 ribu siswa," terangnya.
Adapun mekanisme PTM yaitu para siswa masuk secara bergantian dari jumlah seluruh siswa di satu sekolah hanya 50 persen mengikuti pembelajaran di kelas dan sisanya melaksanakan pembelajaran daring. "Harapan kami PTM di sekolah dapat diterapkan seterusnya. Tapi tentunya kita tetap patuh kebijakan dari Pemerintah terkait pandemi COVID-19," memungkasi.
