Senin, 20 April 2020 14:50 UTC
BANTUAN SEMBAKO. PT. Wilmar Nabati Indonesia melalui program Wilmar Peduli mendistribusikan bantuan CSR berupa sembako dan APD ke lebih dari 13 provinsi bagi masyarakat terdampak Covid-19, Senin, 20 April 2020. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik - PT. Wilmar Nabati Indonesia melalui program Wilmar Peduli mendistribusikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) ke lebih dari 13 provinsi di Indonesia.
Bantuan diberikan pada masyarakat terdampak pandemi Covid-19 yang kini mewabah. Bantuan diberikan ke wilayah pendistribusian di sekitar daerah operasional perusahaan (Wilmar Group).
Direktur PT. Wilmar Nabati Indonesia Gresik, Saronto, mengatakan paket bantuan sembako di wilayah sekitar perusahaan berupa 5.000 paket sembako berisikan beras, tepung, minyak goring, dan sabun.
Sedangkan bantuan peralatan pencegahan Covid-19 meliputi alat semprot, wastafel, dan masker. Wilmar Gresik juga melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan sekitar pabrik.
BACA JUGA: Atasi Dampak Covid, Pemkab Gresik Bagikan Sembako dan Bebaskan Retribusi Pasar
"Head of Corporate Affairs Wilmar perintahkan perusahaan (Wilmar Group) membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19 saat ini senilai US$1 juta atau Rp15 miliar," kata Suronto di PT Wilmar Nabati Indonesia, Jalan Kapten Darmo Sugondo, Gresik, Senin, 20 April 2020.
Selain Gresik, pendistribusian bantuan secara serentak juga dilakukan di sekitar wilayah operasi perusahaan seperti Sumatera Utara, Riau, Batam, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara.
Sementara produksi PT Wilmar Nabati Indonesia saat pandemi corona saat ini menurun sekitar 20 persen, Namun demikian, produksi untuk memgamankan stabilitas ketahanan pangan tetap berjalan.
"Produksi kami mayoritas pada pangan, jadi kami berkomitmen untuk menjaga stabilitasnya. Beras, minyak goreng, dan turunan lain untuk kebutuhan pokok masyarakat," kata Suronto.
BACA JUGA: Peradi Gresik Sumbang Masker dan Beras melalui Satgas Covid-19
Kemudian pada produksi ekspor, pihaknya mengakui menurun hingga 60 persen seperti produksi turunan atau texturing ke Eropa dan Amerika sementara tidak melayani sedangkan ekspor ke China mulai kembali jalan.
"Ekspor memang turun seperti texturing (margarin) dan lainnya. Untuk itu efisiensi juga kami lakukan. Namun demikian, kami tidak ada pengurangan karyawan, hanya memperkecil produksinya," ucap Suronto.
Sesuai rencana, bantuan dalam program Wilmar Peduli untuk masyarakat terdampak pandemi Corona akan dilakukan kembali Mei nanti. "Kami akan lihat kondisinya, semoga saja pandemi Corona cepat berlalu dan perekonomian Indonesia kembali normal," ujarnya.
