Selasa, 13 April 2021 03:40 UTC
MENGECEK. Wali Kota Madiun Maidi (dua dari kanan) sedang mengecek gerobak mi ayam bantuan dari PT INKA (Persero) bagi santri yang menjalankan usaha, Senin sore 12 April 2021. Foto. Humas PT INKA (Persero).
JATIMNET.COM, Madiun - PT Industri Kereta Api atau INKA Persero menyalurkan pinjaman permodalan berupa 30 gerobak mi ayam kepada santri di Kota Madiun dan sekitarnya. Bantuan itu merupakan program kemitraan antara PT INKA dengan Santripreuner Indonesia.Penyerahan gerobak itu berlangsung pada akhir pelatihan business plan di PT INKA, Madiun, Senin sore, 12 April 2021.
Direktur Pengembangan PT INKA Agung Sedaju mengatakan bahwa program itu diharapkan mampu mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terutama di lingkungan pondok pesantren.
Menurut Agung, pengembangan UMKM menjadi salah satu perhatian PT INKA melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya. Bantuan permodalan berupa uang tunai juga telah disalurkan kepada pelaku usaha di sejumlah daerah.
"Harapannya bisa menstimulus usaha kerakyatan. Dari 30 gerobak, semoga bisa berkembang menjadi 100 gerobak," kata Agung melalui siaran pers yang diterima Jatimnet.Com, Senin malam.
Baca Juga: Bangladesh Bakal Pesan Kereta Lagi di PT INKA
Ia mengungkapkan, penyaluran bantuan kepada santri baru pertama dilakukan PT INKA. Ke depan, program serupa diwacanakan bakal berlanjut. Salah satu pertimbangannya berdasarkan jumlah peminat bantuan 30 gerobak mi ayam yang tercatat sebanyak 400 santri.
"Program ini memang masih kecil, karena baru pertama. Untuk melihat animo santri, maka kami programkan 30 gerobak (mi ayam) dulu.
Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan bahwa program Santripreuner untuk mewujudkan keseimbangan antara ilmu keagamaan dengan bisnis."Melalui kegiatan semacam ini para santri juga berbisnis. Dengan pola-pola semacam ini, maka santrinya pasti akan maju," ujar Maidi.
Ia menyatakan bahwa pihak Pemkot Madiun siap menampung para santri yang ingin berjualan mi ayam. Mereka bisa berjualan di lokasi yang disediakan di masing - masing kelurahan. Dengan demikian, penjualan salah satu produk kuliner itu diharapkan lebih cepat menarik minat warga untuk membeli.