Senin, 02 March 2020 02:15 UTC
CEK LAPANGAN. Menteri Perkeretaapian Bangladesh Nurul Islam Sujon (paling kiri) dn sejumlah delegasi negara itu mencoba kereta penumpang yang dipesan di PT INKA, Minggu 1 Maret 2020. FOTO. Nd. Nugroho.
JATIMNET.COM, Madiun - Menteri Perkeretaapian Bangladesh Nurul Islam Sujon memberi sinyal untuk kembali memesan kereta kepada PT INKA (Persero). Salah satu indikator terlihat dari tanda-tanda itu adalah dengan di kunjunginya kantor salah satu BUMN itu di Kota Madiun, Minggu 1 Maret 2020.
Selain itu, Nurul menyampaikan harapannya agar PT INKA kembali berpartisipasi dalam pembangunan bidang perkeretaapian di Bangladesh. Ini seiring dengan kebutuhan kereta yang lebih banyak setelah perluasan jaringan di 64 titik.
Keinginan agar PT INKA memberikan sumbangsih dipengaruhi kerjasama yang sudah terjalin sebelumnya. Hingga kini, pihak Bangladesh telah tiga kali memesan kereta api dengan jumlah 450 unit kepada BUMN tersebut.
BACA JUGA: PT INKA Bidik Pasar di Empat Negara
Kontrak kerjasama kedua pihak diteken pada tahun 2006, 2016, dan 2019 melalui skema G to G (Government to Government). Adapun nilai kontraknga sekitar 181,6 juta dolar Amerika Serikat. Dari total kereta yang dipesan, sebanyak 64 unit masih digarap oleh PT INKA.
Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro mengatakan untuk kereta yang lain telah rampung dan dikirim ke Bangladesh. "Kalau untuk yang belum ditargetkan selesai Juli nanti dan sudah dikirim semua," kata Budi, Minggu 1 Maret 2020.
Disinggung tentang rencana lelang pengadaan kereta di Bangladesh, ia menyatakan siap mengikuti. Namun, mekanisme harus tetap dihormati dan dipenuhi.
Apalagi, pada tender sebelumnya PT INKA berhasil memenangkan tender dengan mengalahkan Cina dan India. Kami menang tender karena harganya lebih murah dan kualitasnya bersaing.
"Kalau nanti ada tender, kami akan ikut lagi," kata Budi di sela kunjungan Menteri Perkeretaapian Bangladesh Nurul Islam Sujon.