JATIMNET.COM, Madiun – Sejumlah peternak ayam broiler atau ayam pedaging di Kabupaten Madiun memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan protes buntut dari anjloknya harga komoditas yang dibudidayakan itu. Mereka membagikan ayam broiler dalam kondisi hidup kepada warga secara gratis di kawasan Pasar Dungus, Kecamatan Wungu, Kamis, 16 April 2020.

Salah seorang peternak, Yusak Dwi Prasetyo, mengatakan bahwa harga ayam broiler yang baru diambil dari kandang hanya Rp6-7 ribu per kilogram. Padahal, beberapa hari lalu masih Rp17 ribu per kilogram. Sedangkan harga per kilogram daging ayam di pasaran berada pada kisaran Rp18-20 ribu.

Anjloknya harga jual ayam hidup di tingkat peternak itu mengakibatkan kerugian. Tak ingin tambah merugi, sebagian di antara peternak membagikan ayam kepada warga secara gratis. “Agar bisa menambah protein warga saat wabah Corona seperti sekarang,” kata Yusak.

BACA JUGA: Imbas Corona, Omzet Peternak Telur Bebek Turun 42 Persen

Jika harga ayam broiler hidup kian anjlok, ia dan sejumlah peternak lain berencana melakukan protes dengan kembali membagikan ayam broiler hidup kepada warga dalam jumlah yang lebih banyak, yakni dari 500 ekor menjadi 1.000 hingga 2.000 ekor.

“Kalau terus seperti ini, kami benar-benar tidak mampu membeli pakan. Daripada ayam mati, lebih baik dibagikan gratis,” ujar Yusak.

Sementara itu, warga di kawasan Pasar Dungus, Kecamatan Wungu, senang dengan pembagian ayam broiler hidup ini. Mereka berkerumun dan berebut guna mendapatkan ayam yang populer jadi lauk pauk masyarakat tersebut. Bahkan saat berebut, masyarakat abai terhadap imbauan pemerintah untuk menerapkan jaga jarak atau physical distancing di tengah pandemi Covid-19.

“Sebenarnya juga was-was (saat berebut ayam), tapi tetap nekat,” ujar Jatmiko salah seorang warga. Ia berharap agar pembagian ayam secara gratis kembali berlangsung.