Logo

Produksi Pakan Ternak Sapi Perah di Probolinggo Terdampak Kebijakan Trump

Reporter:,Editor:

Senin, 19 May 2025 06:00 UTC

Produksi Pakan Ternak Sapi Perah di Probolinggo Terdampak Kebijakan Trump

Pengurus KUD Argopuro di Desa Krucil, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Foto: Zulafif

JATIMNET.COM, Probolinggo – Kebijakan perdagangan yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berdampak ke sektor peternakan sapi perah di Kabupaten Probolinggo.

Salah satu kelompok yang terdampak kebijakan Trump itu adalah Koperasi Unit Desa (KUD) Argopuro di Desa Krucil, Kecamatan Krucil. Kini, koperasi ini menghadapi kenaikan harga bahan baku pakan ternak impor.

Distillers Dried Grains with Solubles (DDGS), salah satu komponen utama pakan ternak yang diimpor dari AS mengalami lonjakan harga signifikan.

‎Dulunya, DDGS dijual seharga Rp4000 per kilogram, namun kini meroket menjadi Rp5.295 per kilogram. Menurut Suloso, pengelola KUD Argopuro, kenaikan ini sudah terjadi tiga kali dalam dua bulan terakhir. 

‎"DDGS adalah bahan baku penting dan harganya sangat dipengaruhi oleh kebijakan perdagangan global. Kenaikan ini memberatkan peternak karena biaya produksi semakin tinggi," ujar Suloso, Senin, 19 Mei 2025. 

BACA: Dampak PMK, Petani Sapi Perah di Probolinggo Klaim Rugi Rp827 Juta

‎KUD Argopuro, yang mengelola lebih dari  1.890 peternak aktif dengan populasi 5.300 ekor sapi dan kapasitas produksi susu segar 27.000 liter per hari harus mencari strategi untuk bertahan.

Setiap bulan, koperasi ini membutuhkan sekitar 600 ton pakan, sebanyak 20 persen bahan yang dibutuhkan berupa DDGS. 

‎Meskipun biaya produksi meningkat, penjualan susu ke perusahaan seperti PT Nestlé belum terdampak.

"Alhamdulillah, belum ada pemotongan kuota. Susu yang kami hasilkan masih terserap semua," kata Suloso. 

‎Namun, koperasi tetap harus berhemat dengan memangkas biaya operasional agar peternak tidak terbebani. Jika kondisi terus memburuk, tidak menutup kemungkinan akan ada evaluasi bersama. 

BACA: HKTI dan DPRD Probolinggo Sepakat Lakukan Tiga Hal Ini untuk Menekan PMK

‎Suloso berharap pemerintah dapat turun tangan, misalnya dengan menstabilkan harga pakan atau memberikan subsidi.

"Peternak rakyat butuh dukungan. Kami berharap Kementerian Perdagangan bisa mengambil langkah konkret," pungkasnya. 

‎Dengan omzet mencapai Rp 6,5 miliar per bulan, KUD Argopuro menjadi tulang punggung perekonomian banyak keluarga di Probolinggo.

Tanpa intervensi pemerintah, kenaikan harga pakan bisa mengancam keberlangsungan usaha peternakan di daerah ini.