Kamis, 24 February 2022 03:00 UTC
Maya saat menjual minyak goreng dengan harga murah di kedai miliknya
JATIMNET.COM, Ponorogo – Masih langkanya minyak goreng di pasaran mendorong seorang ibu di Ponorogo untuk melakukan operasi pasar dan membagikan minyak goreng gratis kepada sejumlah penjual keliling.
Maya Nika Sari Putri (36) warga Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo membagikan minyak goreng gratis lantaran prihatin banyak tetangga dan pedagang keliling yang menggunakan minyak sebagai bahan pembuatan adonan langka di pasaran.
Bahkan kalaupun ada harganya sangatlah mahal, mencapai Rp 22 ribu per liternya. “Kebetulan ada donatur yang mau menyumbang minyak goreng, inginnya ada yang dibagikan gratis ada juga yang untuk dijual kepada warga,” kata Maya, Kamis 24 Februari 2022.
Maya menerangkan kegiatan sosial “berbagai bahagia” atau Berbah ini sebenarnya sudah sering ia lakukan, namun kali ini kegiatan sosial tersebut ia fokuskan terhadap minyak goreng karena sangat langka dipasaran.
Baca Juga: Duda dan Janda Ini Menikah dengan Mahar Minyak Goreng
Total ada 600 liter minyak goreng yang ia bagikan kepada sejumlah penjual makanan dipinggir jalan disejumlah titik di Ponorogo. “Sampai hari ini masih berjalan, belum selesai. Setiap orang mendapat bantuan minyak gratis sebanyak 2 liter,” terang Maya.
Ibu dua anak ini juga menyiapkan sebanyak 400 liter minyak goreng untuk dibeli warga dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah yakni Rp 14 ribu per liternya. Setiap orang juga ia jatah sebanyak 2 liter dan harus menggunakan kartu yang sebelumnya telah ia bagikan kepada warga yang berhak.
“Biar tidak ada kerumunan warga yang sudah mendapatkan kartu yang bisa membeli minyaknya, dan saya jadwal, setiap jamnya maksimal 70 orang,” ujar Maya.
Ia pun sempat kesulitan saat ingin melakukan kegiatan Berbah minyak tersebut, pasalnya pembelian minyak dalam jumlah besar saat ini sangatlah sulit. Hingga akhirnya ia membeli dari beberapa para penjual minyak online agar bisa memenuhi target yang ia butuhkan.
Baca Juga: Operasi Pasar Minyak Goreng di Ponorogo Ricuh
“Akhirnya ya kita jual rugi. Donatur juga inginnya minyak dijual kembali sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah,” ungkap Maya.
Ia pun berharap stok minyak kembali lancar sehingga meski mahal warga tidak kesulitan untuk membelinya. “Saya tidak berharap kegiatan ini akan ada lagi, harapan kita semua semoga minyak jadi lebih mudah mendapatkannya, kita tidak minta murah banget, yang penting ada aja orang sudah seneng,” imbuh Maya.
Sementara itu salah satu warga, Nur Asma merasa senang dan terbantu ada kegiatan Berbah minyak, pasalnya selain susah mendapatkan minyak, harga yang ada di pasaran saat ini sangatlah mahal.
Selain itu beberapa toko juga memberlakukan penjualan paketan dengan produk lain sebagai syarat membeli minyak.
“Kalau paketan dengan terigu masih wajar, karena kita pakai, kadang ada yang paketan dengan minuman yang jarang kita butuhkan,” pungkas Nur Asma.