Selasa, 22 February 2022 05:40 UTC
Warga Ponorogo yang berdesakan berebut untuk mendapatkan minyak goreng di acara operasi pasar yang digelar Pemkab Ponorogo di Alun-alun, Selasa 22 Februari 2022. Foto: Gayuh
JATIMNET.COM, Ponorogo – Pemkab Ponorogo kembali melakukan operasi pasar khusus minyak goreng subsidi dengan harga Rp 13.500 per liter sebanyak 6000 liter yang dibagi di empat titik pasar.
Keempat titik tersebut adalah Paseban Alun-Alun Ponorogo dengan total 2400 liter minyak, Pendopo Kecamatan Kauman, Pulung, dan Sawoo masing-masing mendapat 1200 liter minyak goreng.
Meski sudah dibagi keempat titik tersebut pantauan Jatimnet.com terlihat kericuhan antrian karena masyarakat sudah antri sejak pagi. Sedangkan minyak baru dibagikan sekitar pukul 9.30 WIB, hingga membuat sebagian warga merangsek antrian untuk mendapatkan minyak subsidi tersebut.
Ketika minyak datang warga yang sebelumnya antri dengan tertib langsung menyerbu petugas untuk membeli minyak subsidi karena takut tidak kebagian. Namun karena warga semakin tidak bisa dikendalikan pembelian minyak sempat beberapa kali dihentikan untuk mengurai warga.
Baca Juga: Langka, Warga Jember Berdesakan Berebut Minyak Goreng
Bahkan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, sampai turun tangan untuk mengendalikan warga yang menyerbu Paseban Alun-Alun Ponorogo. Namun karena warga yang sudah rindu akan harga minyak goreng murah tetap merangsek masuk ke antrian.
“Memang kita agak terlambat ada mobil yang agak mogok di saradan, kerumunan sudah datang, minyak baru datang,” kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Selasa 22 Februari 2022.
Giri menuturkan cara ini dilakukan untuk mengintervensi pasar agar harga minyak goreng dapat segera kembali normal. Pasalnya hingga kini masih banyak dipasaran harga minyak goreng diatas harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. “Kalau ini tidak cukup kita intervensi lagi,” tutur Giri.
Baca Juga: Khofifah Curiga Minyak Goreng Langka karena Ditimbun
Sementara itu salah satu warga, Sarmini (60) rela jauh-jauh dari rumahnya di Kecamatan Ngebel untuk datang ke Paseban Alun-Alun demi mendapatkan minyak goreng murah.
Namun sayang karena antrian yang tidak tertib dan usianya yang sudah lanjut, ia memilih untuk keluar dari barisan karena takut berdesak-desakan dengan warga lain.
“Saya sudah antri sejak jam 7 pagi, tapi karena takut saya milih untuk keluar antrian. Ini saya tidak dapat minyak goreng,” ujar Sarmini.
Sedangkan warga lain, Sulastri harus rela berdesakan hingga satu jam lamanya untuk mendapatkan antrian minyak. “Ini tadi saya dapat dua liter dengan harga 27 ribu,” pungkas Sulastri.