Logo

Pria Tewas Bersimbah Darah Diduga Korban Pembunuhan

Reporter:,Editor:

Senin, 12 August 2019 09:55 UTC

Pria Tewas Bersimbah Darah Diduga Korban Pembunuhan

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Madiun - Aparat Polres Madiun membentuk dua tim untuk menyelidiki kematian Darwin Susanto (35), warga Desa Wonorejo, Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun.

Pria kelahiran Nganjuk itu ditemukan tewas di sebuah rumah toko (ruko) di Jalan Panglima Sudirman, Caruban, Kabupaten Madiun, Minggu malam 11 Agustus 2016.

Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Logos Bintoro mengatakan, tim pertama melakukan lidik di luar kota untuk mencari istri korban yang bernama Mira Happy (30).

BACA JUGA: Seorang Pria Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Tim ini bergerak ke Surakarta sesuai dengan petunjuk rencana kepergian Mira yang sempat disampaikan kepada pihak keluarga. Sesuai informasi dari pihak keluarga, Mira sering bepergian seorang diri dengan menumpang bus. Namun, tanpa tujuan yang jelas.

Logos menuturkan, kebiasaan Mira sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Tepatnya setelah diketahui menderita gangguan jiwa. Bahkan, hingga saat ini masih menjalani rawat jalan oleh dokter yang bertugas di RSUD dr Soeroto, Ngawi.

"Beberapa waktu lalu Mira juga periksa di RSJ Rejoso, Nganjuk," ujar Logos kepada wartawan, Senin 12 Agustus 2019.

BACA JUGA:  Lokalisasi Prostitusi di Komplek Makam Cina Madiun Dibongkar

Adapun tim kedua yang dibentuk  terus mengumpulkan alat bukti di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) yang masuk wilayah Kelurahan Pandean, Kecamatan Mejayan. Sprei dan bantal yang terdapat bercak darah korban diamankan.

Selain itu, pihak Satreskrim masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter forensik yang melakukan autopsi di RSUD dr Soedono, Kota Madiun.

"Ada tanda-tanda kekerasan di wajah korban. Maka perlu hasil autopsi untuk mengetahui benda-benda yang mengenainya hingga mematikan," ujar Logos.

BACA JUGA:  Membandel, Warung 'Remang-Remang' Ini Akhirnya Dibongkar Paksa

Kematian Darwin diketahui pada Minggu petang kemarin. Orang yang pertama melihat korban adalah saudaranya Mira yang sedang berkunjung.

Saat itu, istri korban tidak diketahui keberadaannya. Sementara, anak korban berusia tujuh tahun berada di rumah neneknya di Nganjuk.