Senin, 12 August 2019 02:51 UTC
AMANKAN TKP. Petugas kepolisian mengamankan lokasi penemuan jenazah seorang pria di dalam ruko di wilayah Kelurahan Pandean, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Foto: Nd Nugroho
JATIMNET.COM, Madiun – Aparat Polres Madiun tengah menyelidiki penyebab kematian Darwin Susanto (30), yang jenazahnya ditemukan di rumah toko (ruko) Jalan Panglima Sudirman, Caruban, Minggu 11 Agustus 2016 malam.
Sebuah telepon seluler milik korban diamankan dari lokasi kejadian yang masuk wilayah Kelurahan Pandean, Kecamatan Mejayan untuk dijadikan barang bukti.
“Setiap informasi yang masuk akan kami terima untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono ditemui di lokasi kejadian.
Selain menggali informasi dari sejumlah saksi, pihak kepolisian juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Adapun hasilnya diketahui tubuh korban ditemukan di salah satu ruang ruko yang disewanya.
BACA JUGA: Lokalisasi Prostitusi di Komplek Makam Cina Madiun Dibongkar
Posisinya terlentang di atas kasur yang terletak di lantai ruangan tersebut. Selain itu, Tim Inafis Polres Madiun juga melihat bercak darah pada dinding ruangan. “Sebagian (bercak darah) sudah mengering,” ujar Ruruh.
Tubuh korban juga diketahui bersimbah darah. Sejumlah luka mayoritas ditemukan di bagian wajah. Belum diketahui secara pasti penyebab luka tersebut. Entah akibat terbentur benda tumpul atau benda tajam.
“Untuk mengetahui penyebab dan waktu kematian, kami masih menunggu hasil visum yang dilakukan di RSUD dr Soedono,” Ruruh menjelaskan.
Penyelidikan yang dilakukan polisi setelah salah seorang saksi melapor ke Mapolsek Mejayan pada Minggu petang. Kepada petugas, pelapor mengaku melihat kondisi korban bersimbah darah dan posisinya terbaring di kasur. Pengecekan TKP pun dilakukan.

ANGKUT. Jenazah korban yang ditemukan tewas di sebuah ruko yang dikontraknya diangkat petugas kesehatan untuk divisum di RSUD dr Soedono, Kota Madiun. Foto: Nd. Nugroho
Sementara itu, selama ini korban dikenal sebagai pria yang ramah. Ia bersama seorang istri dan anaknya baru menempati ruko yang disewa sekitar dua bulan terakhir. Saat tubuh korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, istri dan anak yang masih sekolah di taman kanak-kanak tidak berada di TKP.
Hingga kini polisi masih mencari keberadaan istri korban. Sedangkan anaknya diketahui berada di rumah neneknya di wilayah Kabupaten Nganjuk.
Budi Rahayu, salah seorang warga mengatakan bahwa Darwin dan keluarganya diketahui berasal dari Nganjuk. Selama ngontrak di Caruban, mereka membuka kios pakaian. Selain itu, korban juga bekerja sebagai tukang ojek online alias daring.
BACA JUGA: Membandel, Warung 'Remang-Remang' Ini Akhirnya Dibongkar Paksa
“Kalau korban ngojek, istrinya yang menunggu (toko). Tapi sering tutup,” ujar perempuan yang membuka toko peralatan listrik di samping ruko yang disewa Darwin dan keluarganya.
Budi menuturkan, sejak awal mereka tinggal di ruko yang disewa sudah diketahui gelagat kurang baik. Terutama sikap istri Darwin. Pada awal tinggal, perempuan berusia sekitar 28 tahun diketahui membuang sampah di jalan raya. “Saya juga pernah melihat dia (istri Darwin) menyeret anaknya ke jalan,” ujar Budi.
Selain itu, Darwin sempat bercerita kepada Budi tentang permasalahan yang dihadapi. Selama ini, istri Darwin dinyatakan tengah menjalani masa pengobatan medis lantaran kejiwaannya goncang. Belum diketahui penyebabnya.
Keanehan sikap istri Darwin yang sempat dilihat Budi dinilai dampak dari terlambatnya mengonsumsi obat. “Kasihan Pak Darwin. Selama ini, dia terlihat seperti orang bingung. Sering tokonya tutup karena ada panggilan ngojek,” Budi menuturkan.