Logo

PPSDS Dengan Disnak Jatim Berselisih Data Soal Sapi

Reporter:,Editor:

Rabu, 16 January 2019 14:45 UTC

PPSDS Dengan Disnak Jatim Berselisih Data Soal Sapi

Rapat dengar pendapat PPSDS dengan Dinas Peternakan Jatim. Foto: Baehaqi Almutoif

JATIMNET.COM, Surabaya - Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur menilai ada hitungan berbeda antara data milik Dinas Perternakan Jawa Timur tentang kebutuhan sapi di Jatim.

Menurut Ketua PPSDS Jatim Mutowif ada perbedaan variabel yang digunakan dalam pemenuhan daging sapi. "Hitungan Dinas Peternakan Jawa Timur, dari 400 kg berat hidup, dagingnya 217 kg. Tapi dari pengalaman kami di lapangan, itu adalah karkas (daging dan tulang)," ujar Mutowif saat ditemui usai melakukan rapat dengar pendapat dengan Dinas Perternakan, Rabu 16 Januari 2019.

Sementara data PPSDS Jawa Timur, dengan 400 kg berat hidup, menghasilkan daging 140 kg. Acuan inilah yang seharusnya dipakai dalam menghitung kebutuhan daging di Jawa Timur. Ketua PPSDS Surabaya, Edianto merinci dengan daging sapi 140 kg per ekor dikali penduduk 39 juta ketemu kebutuhan sapi 546 ribu ekor sapi dalam setahun.  

BACA JUGA: Hasil Inseminasi Tambah Sepertiga Populasi Sapi di Banyuwangi

"Angka 458 ribu ekor itu katakanlah cukup. Meski masih ada selisih sebenarnya. Namun kalau ada 200 ribu ekor dijual keluar jatim, maka akan defisit karena tinggal 258 ribu ekor," kata Edi.

Sekretaris Disnak Jatim Budi Sarwoto mengakui adanya perbedaan variabel perhitungan antara pihaknya dengan PPSDS Jatim. Baginya, kelahiran sapi per 2018, total 900 ribu ekor lebih di Jawa Timur. Terdiri dari 500 ribu ekor lebih betina dan 400 ribu ekor lebih jantan.

Dari jumlah sapi yang beredar itu, 458 ribu ekor siap dipotong. "Mereka (PPSDS) ambil jantan saja. Padahal ada di luar jantan yang siap potong," kata Budi.

Kendati demikian, dinas peternakan Jawa Timur sepakat akan menghitung ulang stok daging dengan jumlah kebutuhan di Jatim. Termasuk berapa daging perkilogramnya yang dihasilkan perekor sapi.