Rabu, 25 November 2020 07:40 UTC
KESEPAHAMAN. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) jalin kerjasama dengan dunia industri untuk keselarasan. Foto: istimewa.
JATIMNET.COM, Surabaya - Prodi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) menyelenggarakan program penyelarasan antara Perguruan Tinggi Vokasi, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan industri.
Direktur PPNS, Eko Julianto mengatakan, program penyelarasan antara PPNS dan industri telah lama digagas sejak 1995 dengan program link and match.
Program ini, kata dia, memungkinkan terwujudnya keselarasan antara dunia usaha dengan dunia pendidikan. “Cita-cita untuk terwujudnya keselarasan menjadi lebih mungkin terwujud dengan terus mendorong pengembangan ekosistem dan SDM unggul di bidang vokasi dan siap memasuki dunia industri," kata Eko, Rabu 25 November 2020.
Tidak hanya materi pembelajaran tentang instruksi bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), dalam kegiatan ini juga ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara PPNS dengan Industri serta SMK. Bentuknya berupa kerjasama penyelerasan dunia pendidikan dengan industri.
BACA JUGA: Mendikbud Sebut Vokasi Harus Bisa menjadi Solusi
Direktur SDM Pelindo III Edi Priyanto yang menjadi salah satu perwakilan dunia industri mengatakan, siap mendukung dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi agar terwujud keselarasan antara keduanya.
Harapannya, agar dapat mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Dengan begitu ketika masuk dunia industri tidak terjadi gap kompetensi yang signifikan. “Mahasiswa perlu dikenalkan ke dunia industri seluas-luasnya dan juga perlu mengajak dunia industri ke kampus sebanyak-banyaknya," kata Edi.
Tak dipungkirinya, perguruan tinggi harus mempersiapkan mahasiswa sebagai calon tenaga kerja yang siap bekerja. Penerapan kurikulum lebih banyak pada praktek kerja atau lapangan. "Ini tentunya tidak akan berhasil tanpa ada dukungan dan fasilitasi dari pihak industri," imbuhnya.
Selain Pelindo III, kegiatan ini juga banyak menghadirkan beberapa perusahaan, seperti PT Adiluhung Sarana Segara, PT Terminal Peti Kemas Surabaya, PT Terminal Teluk Lamong, PT PAL Indonesia, PT Kertarajasa Sidorjo.
Selain itu juga hadir perwakilan praktisi HSE dari berbagai perusahaan dan beberapa pimpinan SMK seperti : SMK Negeri III Surabaya, SMK Negeri Cerme Gresik, SMK Negeri 1 Tambak Boyo Tuban, SMK Diklat PT PAL Surabaya, SMK Perkapalan Sidoarjo dan SMK Pungging Sidoarjo.