Senin, 08 March 2021 07:40 UTC
PANTAU PPKM. Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Edison Isir mengecek kapasitas tempat makan di salah satu mal di Surabaya, Senin malam, 11 Januari 2021. Foto: Pemkot Surabaya/Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sepakat melanjutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di wilayahnya. Sebab, PPKM Mikro itu sudah mulai menemukan hasil signfikan dalam menekan penyebaran Covid-19.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, intervensi PPKM mikro mampu menurunan penyebaran Covid-19 di Jatim. Zonasi peta risiko juga tak lagi ada yang menunjukkan warna merah.
Bahkan, 16 kabupaten/kota di Jatim atau sekitar 42 persen sudah masuk di Zona Kuning. "Ini menunjukkan bahwa penerapan PPKM Mikro ini sudah di jalur yang benar," ujar Khofifah tertulis, Senin 8 Maret 2021.
Mantan menteri sosial itu menyebut, jumlah pasien Covid-19 yang harus dirawat di Ruang Isolasi Biasa maupun ICU juga menurun.
Baca Juga: PPKM Mikro, Polda Jatim Targetkan 7.043 Kampung Tangguh Dalam 100 Hari ke Depan
Selama PPKM tahap satu dan dua, serta PPKM Mikro tahap satu dan dua, BOR isolasi biasa di Jatim telah berhasil turun dari 79 persen menjadi 35 persen. BOR ICU juga telah berhasil turun dari 72 persen menjadi 52 persen.
Artinya, keterisian rumah sakit di Jawa Timur sudah sesuai syarat dari WHO yakni dibawah 60 persen. "Ini artinya bahwa PPKM Mikro betul-betul memberikan dampak yang luar biasa terhadap penurunan kasus Covid-19 di Jatim," katanya.
"Maka dukungan dari semua pihak baik TNI/Polri dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan PPKM Mikro tahap ketiga ini, agar hasilnya bisa makin maksimal," tandasnya.
Baca Juga: PPKM Mikro, Jatim Sudah Petakan Zonasi Setiap RT dan RW
Tinggal sekarang, kata dia, beberapa kepala daerah yang mampu menekan laju penyebaran Covid-19 di daerahnya harus membagi ilmu. Ia ingin mereka untuk memberikan rekomendasi strategis.
Harapannya agar strategi tersebut dapat diadaptasi oleh daerah-daerah lainnya. "Kami mohon untuk para wali kota dan bupati bisa menjelaskan upaya strategis yang telah dilakukan sehingga dapat diadopsi di Kota dan Kabupaten lain," ungkapnya.
"Ini penting, sebagai rekomendasi untuk upaya optimalisasi pelaksanaan PPKM Mikro tahap selanjutnya di Jatim," tandasnya.