Logo

PPKM Mikro, Jatim Sudah Petakan Zonasi Setiap RT dan RW

Reporter:,Editor:

Selasa, 09 February 2021 01:40 UTC

PPKM Mikro, Jatim Sudah Petakan Zonasi Setiap RT dan RW

RAPID TEST. Petugas melakukan rapid test Covid-19 antigen pada pengunjung warkop di Gresik dalam masa PPKM. Foto: Agus Salim/Dokumen

JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan seluruh kabupaten/kota melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di setiap rukut tetangga (RT) dan rukun warga (RW).

Sesuai Surat Instruksi Kemendagri Nomor 3 Tahun 2021 PPKM mikro ini akan berlangsung hingga 22 Februari 2021. "Pelaksanaannya di seluruh kabupaten/kota, tapi basisnya adalah mikro. Basis mikro Ini adalah RT, atau kalau antar RT jadi RW," ujar Khofifah, Senin 8 Februari 2021 malam. 

Khofifah menyebutkan, pelaksanaan PPKM mikro di Jatim lebih kecil dari desa. Poskonya memang berada di desa, namun penerapannya berbasis RT. "Prinsipnya berbasis skala RT. Poskonya di desa. Karena ini terkait update data, reportase dari seluruh dinamika yang ada di desa atau kelurahan itu," tegasnya.

Baca Juga: Terapkan PPKM Mikro, Gresik Intensifkan Pelacakan Covid hingga RT

Pemprov bersama Polda Jatim pun disebut telah memetakan zonasi risiko penyebaran Covid-19 secara menyeluruh di setiap RT. Data milik Polda Jatim, kata Khofifah, setidaknya ada 210 RT yang masuk zona merah, 1.245 RT berzona oranye, 10.023 RT zona kuning dan 81.730 RT zona hijau.

Semuanya tersebar di 38 kabupaten/kota. Khofifah optimis dengan pelaksanaan PPKM mikro kali ini bisa menekan angka penyebaran Covid-19 secara signifikan. Sebab, model ini yang dinilai efektif.

"Seperti penjelasan Pak Wali Kota Malang tadi ketika dilakukan rapid antigen ternyata 50 persen di luar kota malang. Artinya sama-sama membatasi, sehingga tidak di sini membatasi di sini kemudian muncul di sana. Di sana tutup muncul di tempat lain," tuturnya.

Baca Juga: Dapat Arahan dari Presiden Jokowi Tiga Wilayah Ini Bakal Terapkan PPKM Mikro

"Tapi semua membatasi dengan kriteria tertentu dan persentase tertentu dengan jam tertentu, dengan area tertentu, diharapkan efektivitas PPKM mikro (menurunkan) lebih signifikan," imbuhnya. 

Khofifah mengeklaim, sejak November penyebaran Covid-19 sebenarnya sudah menunjukkan angka melandai. Diantara seluruh provinsi di Jawa, Jatim disebutnya sudah menduduki urutan ke empat penyebaran Covid-19. 

"Artinya harus menjadi sumber semangat kita menurunkan yg terkonfirmasi positif, menurunkan angka kematian, menurunkan positifity rate, menurunkan rate of transmition," tegasnya.