Senin, 20 December 2021 12:20 UTC
FESTIVAL BONSAI: PPBI Lamongan saat menggelar festival bonsai di alaman wisata Desa Sendang Agung Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Senin 20 Desember 2021. Foto: Zuditya Saputra
JATIMNET.COM, Lamongan - Para pecinta bonsai yang tergabung dalam Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) menggelar festival pameran dan lomba tanaman bonsai di halaman wisata Desa Sendang Agung Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.
Festival bonsari tersebut merupakan sudah menjadi agenda rutin para pecinta bonsai. Menariknya, pameran digelar di tempat wisata, itu tidak hanya memamerkan tanamannya saja melainkan juga mengenalkan destinasi wisata yang di tempatinya.
Event pameran bonsai lokal yang digiatkannya itu adalah sebagai langkah awal untuk menyiapkan event - event nasional dan untuk menambah kreativias serta ekonomi bagi pecinta bonsai, "Salah satunya juga untuk mengangkat potensi pariwisata di daerah Lamongan," kata Wakil Ketua PPBI Lamongan, Ervan Hadi, Senin 20 Desember 2021.
PPBI mempunyai alasan tersendiri, menggelar pameran bonsai di wisata Desa Sendang Agung, karena banyak tempat wisata di Lamongan serta maraknya desa wisata. Diharapkan ke depan bisa memberikan sumbangsinya kepada tempat wisata, yaitu dengan membuat event bonsai di lokasi wisata.
Baca Juga: Lamongan akan Ada Wisata Baru di Wilayah Selatan, Anggaran Senilai Rp 1 Miliar Telah Disiapkan
"Dengan adanya kegiatan festival, itu kita bisa mengumpulkan orang yang tidak hanya dari daerah sendiri. Tetapi, banyak juga dari manca daerah," ujarnya.
Terpisah, Kepala Desa Sendang Agung, Panut, melalui Sekretaris Desa (Sekdes), Ahmad Suaidi Muharom mengatakan, festival yang digelar di halaman wisatanya tersebut merupakan bentuk untuk menampung teman - teman dari pecinta bonsai. Bahwa mereka ingin mengadakan pameran bonsai.
"Setelah itu, kami ajak kumpul, kami sediakan lokasi apa adanya dan karena komunitas bonsai ini banyak agenda supaya tidak benturan dengan event pameran bonsai di tempat lainnya. maka, yang menentukan waktu dan tanggalnya adalah komunitas sendiri dan rencananya event ini akan menjadi agenda Tahunan", katanya.
Ketua panitia lomba, Achmad Mukhodam menuturkan, sistem perlombaan yang diselenggarakannya itu ada penjuriannya dan memiliki dua kriteria. Pertama kelas dasar, yaitu kelas rispek atau yang masih bakalan, kedua kelas lanjutan, yaitu yang sudah setengah jadi.
Baca Juga: Ini Ratusan Pohon Bonsai Bersaing di Pameran dan Kontes Bonsai Nasional Surabaya
"Peserta lomba ini dari Kabupaten Sidoarjo, Bojonegoro, Gresik, Tuban dan Lamongan dan Alhamdulillah ini termasuk rekor karena ini adalah pameran regional atau lokal. Tetapi, pesertanya tembus mencapai 481 peserta," ungkapnya.
Lomba yang di selenggarakan mulai 16 sampai 23 Desember, kedepannya akan ada tindak lanjutnya, yaitu menghadapi pameran Nasional yang biasanya di hadiri dari beberapa Provinsi, yaitu dari Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur Timur dan juga Jawa Barat.
"Saat ini juara yang di ambil mulai kelas rispek maupun kelas lanjutan adalah sepuluh besar, setelahnya di ambil lagi, yaitu juara satu, dua dan tiga. Adapun, hadiah yang di berikan kepada pemenang, yaitu tropi kebesaran dan kain batik asli kerajinan Desa Sendang Agung dan untuk semua peserta akan mendapatkan undian dorprais," memungkasi.
