Kamis, 25 July 2019 11:17 UTC
TANPA WAKIL: Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin saat dilantik di Gedung Negara Grahadi tanpa wakil, Selasa 28 Mei 2019 lalu. Foto: dok/baehaqi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menyerahkan posisi Wakil Bupati Trenggalek sepenuhnya kepada Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, dan partai politik pengusung.
Diisi atau tidak, menurut Kepala Biro Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Jawa Timur, Indah Wahyuni tidak masalah. "Tak ada masalah jalannya pemerintahan. Tapi kan sekarang tergantung dari partai politik, masa punya hak tapi tidak digunakan kan sayang," ujar Wahyuni, Kamis 25 Juli 2019.
Dalam pengusungan posisi wakil, diungkapkan Wahyuni, memang menjadi kewenangan partai politik. Karenanya, wajar jika Nur Arifin kemudian menyerahkan kepada partai politik pengusung.
Namun, hingga saat ini partai politik belum juga mengusulkan nama pengisi posisi wakil bupati. Pemprov berharap partai politik segera mengusulkan nama-nama yang lantas ditetapkan menjadi orang nomor dua di Kabupaten Trenggalek.
BACA JUGA: Pemprov Desak Pengisian Posisi Wakil Bupati Trenggalek
"Kan sayang kalau tidak diisi. Siapa tahu juga wakilnya itu nanti bisa membantu di pileg atau di pilkada partai pengusung tahun depan, kan tidak ada yang tahu," ungkapnya.
Bersama Emil Elestianto Dardak yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur itu diusung oleh koalisi tujuh partai politik. Diantaranya, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Golkar, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Namun sejak ditetapkan secara definitif sebagai Bupati Trenggalek pada Maret lalu, Nur Arifin belum memiliki wakil. Sementara masa jabatan Nur Arifin sebagai bupati masih menyisakan sekitar 18 bulan lagi. Kendati Pilkada Trenggalek akan digelar 2020.
"Sekarang kami mendorongnya melalui partai politik pengusung melalui Mas Ipin (sapaan akrab Nur Arifin) sebagai kepala daerah," ungkap Wahyuni.
BACA JUGA: Gubernur Jatim Lantik Bupati Trenggalek Tanpa Wakil
Sementara itu, Nur Arifin saat ditemui usai Konferda DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Rabu 24 Juli 2019, mengaku belum mengetahui akan maju lagi atau tidak di Pilkada 2020. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada survei, jika hasilnya kurang menggembirakan bukan tidak mungkin menyerahkan kepada yang lebih kompeten.
"Saya sekarang bupati definitif. Kemungkinan besar kembali diusulkan teman-teman (DPC PDI Perjuangan Trenggalek). Tapi nanti seperti apa, kita lihat juga survei. Saya sebagai ketua DPC PDI Perjuangan kan harus pisahkan, harus rasional. Kalau survei saya jelek saya mending cari yang lebih baik dari pada saya," kata politisi PDI Perjuangan itu.