Logo

Polrestabes Surabaya Tahan 17 Remaja yang Terlibat Tawuran Antar Geng

Reporter:,Editor:

Minggu, 13 October 2019 13:11 UTC

Polrestabes Surabaya Tahan 17 Remaja yang Terlibat Tawuran Antar Geng

Ilustrasi: Gilas Audi.

JATIMNET.COM, Surabaya – Polrestabes Surabaya kembali mengamankan 17 remaja di bawah umur dari Geng All Star di Taman Mundu, 12 Oktober. Diduga kelompok ini akan menyerang geng Jawara di kawasan Simo Pomahan.

Padahal kedua geng ini sudah beberapa kali diamankan oleh Polrestabes Surabaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak hendak tawuran. Bahkan Pemkot Surabaya pernah mendamaikan kedua kelompok, namun aksi keduanya masih belum reda.

“Kami sudah mendeteksi beberapa hari sebelumnya. Ini bagian dari antisipasi serangan yang akan dilakukan kedua kelompok,” jelas Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran, Minggu 13 Oktober 2019.

BACA JUGA: Dendam Antar Geng di Surabaya, Remaja 16 Tahun Disekap

Sebanyak 17 remaja yang diamankan terdiri atas 15 remaja pria dan dua remaja putri. Bahkan dari belasan remaja yang diamankan ini terdapat pelajar yang masih sekolah dasar (SD).

Saat ini 17 remaja di bawah umur masih dimintai keterangan di Mapolrestabes Surabaya. Sebab belasan remaja ini diindikasikan menyiapkan tawuran antar kelompok.

“Saat ini sedang kami mintai keterangan, terutama kelompok Jawara Kampung yang bermarkas di Simo Pomahan. Ada indikasi kelompok ini hendak melakukan penyerangan,” jelas Sudamiran.

Ditambahkan Sudamiran, polisi tengah melibatkan Tim Cyber Crime Polrestabes Surabaya untuk memantau pegerakan kedua kelompok yang berselisih.

BACA JUGA: Polres Tanjung Perak Amankan 31 Remaja yang Mau Tawuran

Aksi geng All Star yang hendak menyerang markas geng Jawara Kampung ini buntut dari penyekapan NHF (16) warga Pakis pada Kamis 26 September 2019 lalu. Penyekapan itu diduga dilakukan dua orang dewasa dan sudah ditahan di rutan Polrestabes Surabaya. Sedangkan pelaku remaja telah dipulangkan.

Ke depan Polrestabes Surabaya akan menggandeng Pemkot Surabaya untuk membina anak-anak dari kedua geng tersebut. “Termasuk menghadirkan orang tua dan guru untuk segera menghentikan aksi mereka,” kata Sudamiran.

Kedua geng ini sudah beberapa kali terlibat tawuran. Dari catatan kepolisian jika kedua kelompok ini sudah melakukan bentrokan sejak 1 September 2019, kemudian 21 September 2019, dan terkhir 26 September 2019. Hal ini membuat Polrestabes Surabaya mulai mengantipsiasi adanya pergerakan kedua kelompok.