Senin, 25 October 2021 06:40 UTC
SIAGA. Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi saat mengecek kesiapsiagaan pasukan dan perlengkapan, mengantisipasi terjadinya bencana alam. Foto : Humas Polres Probolinggo.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Mengahadapi musim penghujan yang diperkirakan terjadi pada November 2021 mendatang, Kepolisian Resort (Polres) Probolinggo mulai melakukan persiapan antsipasi terjadinya bencana alam, di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Salah satunya dengan memeriksa kesiapsiagaan petugas, berikut sejumlah peralatan dalam menghadapi ancaman bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Apalagi berdasarkan informasi BMKG Juanda Sidoarjo, wilayah Jawa Timur kini telah dilanda Bencana Hidrometeorologi.
Bencana Hidrometeorologi adalah bencana yang dampaknya dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim, dengan berbagai parameternya. Dimana salah satu contohnya, yakni banjir,tanah longsor, kekeringan, angin puting beliung dan lainnya.
Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi menyebutkan, Kabupaten Probolinggo merupakan daerah yang rentan terjadinya bencana alam. Dimana topografi wilayahnya terdiri dari dataran tinggi yang rawan tanah longsor dan banjir. Serta juga ancaman gunung berapi, yang mana sewaktu-waktu bisa membahayakan jiwa penduduk.
Baca Juga: Ramalan Bencana Hidrometeorologi BMKG di Jatim Berpotensi Tsunami Pertanda Harus Siaga
“Oleh karenanya, diperlukan kesiapsiagaan yang optimal baik itu pasukannya maupun perlengkapannya,” kata Arsya di sela-sela apel gelar pasukan antisipasi bencana alam, di halaman Mapolres Probolnggo, Senin 25 Oktober 2021.
Lanjut Arsya, selain bencana alam, ancaman meningkatnya sebaran Covid-19 lewat kluster baru masih tetap perlu diwaspadai, guna mencegahnya membludaknya kasus Covid-19, utamanya di wilayah Kabupaten Probolinggo.
"Pandemi belum berakhir, mari semuanya berperanserta dalam pencegahan penyebaran virus ini. yakni lewat mematuhi protokol kesehatan serta mendukung percepatan vaksinasi Covid-19," ujar Arsya.
Baca Juga: BMKG Menginfokan Waspadai Musim Pancaroba yang Bakal Terjadi Cuaca Ekstrim
Arsya menambahkan, penanggulangan bencana tersebut adalah tanggung jawab bersama, baik TNI/Polri dan semuanya. "Penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama, baik aparat dan seluruh elemen masyarakat. Dibutuhkan sinergitas dan komunikasi, serta kordinasi secara vertikal maupun horisontal yang kuat menghadapi bencana yang sewaktu-waktu terjadi,"pungkasnya.
Apel yang dipusatkan dihalaman Mapolres Probolinggo tersebut, dihadiri personil gabungan TNI, regu personel Sat Pol PP, personil BPBD, regu tim Kesehatan, serta personil Polres Probolinggo dengan menerapkan protokol kesehatan.
Sementara itu, berdasarkan informasi BMKG Juanda Sidoarjo perkiraan musim hujan terjadi pada November 2021, dan puncaknya Januari hingga Februari 2022. Melihat besarnya ancaman bencana hidrometeorologi, maka diperlukan kewaspadaan dari semua pihak.