Senin, 15 November 2021 09:40 UTC
TANGANI BENCANA. Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar (tengah) dan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati (kanan) usai apel gelar pasukan Operasi Zebra Semeru 2021 di Mapolres Mojokerto, Senin, 15 November 2021. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Aparat penegak hukum akan melakukan investigasi terkait peristiwa tumbangnya pohon di kawasan wisata Petirtaan Jolotundo di Dusun Balekambang, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, yang menyebabakan tiga orang meninggal dunia dan lima lainnya luka.
Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar menyebutkan terkait penyelidikan terhadap peristiwa tragis yang terjadi Minggu sore, 14 November 2021, itu akan tetap dilakukan.
"Kalau terkait penyelidikan kami akan tetap lakukan, masih akan melaksanakan investigasi," ucap Apip usai apel gelar pasukan Operasi Zebra Semeru 2021 di Mapolres Mojokerto, Senin, 15 November 2021.
BACA JUGA: Korban Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Mojokerto Jadi Tiga Orang
Alumnus Akpol 2001 ini menilai peristiwa yang menimpa delapan orang saat berada di warung kopi (warkop) tersebut tergolong kejadian luar biasa dengan korban meninggal dunia tiga orang dan lima luka berat dan ringan.
Dua korban meninggal di lokasi kejadian dan satu korban meninggal saat perawatan di RS Mawaddah Medika, Kecamatan Ngoro, akibat luka parah di kepala.
Sementara, lima orang lainnya mengalami luka ringan dan luka berat. Tiga korban dengan luka berat masih dirawat usai menjalani operasi di dua rumah sakit berbeda. Satu korban yang dirawat di RSUD Prof. dr. Soekandar, Kecamatan Mojosari, mengalami luka parah di mata dan terancam buta dan dua korban lain dirawat di RS Sakinah, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
BACA JUGA: Hujan Deras, 2 Orang di Warkop Jolotundo Mojokerto Meningal Tertimpa Pohon Tumbang
"Bagaimanapun juga ini meninggalkan kesedihan mendalam. Kejadian ini ada yang meninggal, sehingga kami juga turun tangan semuanya bisa menjadi titik terang karena ini memang bencana. Namun demikian apakah ada faktor mereka di dalamnya," ucapnya.
Apip menegaskan saat ini semua unsur elemen, baik kepolisian, pemerintah daerah, dan instansi terkait memilih fokus terhadap penanganan korban yang selamat agar bisa pulih kembali dibanding melakukan pemanggilan terhadap pengelola kawasan wisata Petirtaan Jolotundo.
"Nanti (pemanggilan pengelola) kita sampaikan, karena itu masih dalam proses. Karena memang saat ini juga fokus pada kesehatan dan kesembuhan. Karena semua sudah kita evakuasi dan juga di jalan sudah dibersihkan semua pohon-pohon dan bangunannya. Akan terus kita kerjakan sesuai dengan tugas dan kewenangan secara maksimal," katanya.