Logo

Polisi Umumkan Penyebab Kebakaran Pabrik Kayu di Probolinggo

Reporter:,Editor:

Rabu, 04 November 2020 13:20 UTC

Polisi Umumkan Penyebab Kebakaran Pabrik Kayu di Probolinggo

KEBAKARAN. Kebakaran pabrik kayu PT Jawa Lily Furniture di Desa Sepuhgembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, Rabu, 30 September 2020. Foto: Zulkiflie

JATIMNET. COM, Probolinggo – Penyebab kebakaran yang terjadi di pabrik kayu gudang finishing PT Jawa Lily Furniture di Desa Sepuhgembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, Rabu, 30 September 2020, akhirnya terungkap. 

Pelaksana Harian (Plh) Kasat Reskrim Polresta Probolinggo Iptu Joko Murdiyanto mengatakan kebakaran terjadi akibat hubungan pendek (korsleting) listrik pada sambungan kabel power emergency.

Menurut Joko, kesimpulan tersebut merujuk hasil penyelidikan dan penyidikan, serta keterangan para saksi, ahli, dan fakta hasil laboratorium forensik.

“Hasil penyidikan dapat disimpulkan jika tidak ditemukan adanya kelalaian atau kesengajaan, sehingga bisa kita contohkan murni sebagai musibah,” kata Joko kepada wartawan di Mapolsek Wonomerto, Rabu, 4 November 2020.

BACA JUGA: Pabrik di Probolinggo Terbakar, Dua Karyawan Meninggal

Guna memberikan kepastian hukum terkait penyebab kebakaran tersebut, Joko mengatakan pihaknya segera melakukan gelar perkara dengan melibatkan Kapolsek Wonomerto bersama penyidik.

"Kami minta maaf jika publik menunggu cukup lama kesimpulan penyebab kebakaran. Itu karena Ditlabfor Polda Jatim juga banyak pelayanan, serta yang melakukan olah TKP ahli di bidangnya tidak semuanya bisa,” katanya.

Sementara itu, Humas PT Jawa Lily Furniture, Alfin Hidayati, mengatakan pasca kebakaran yang terjadi, perusahaan telah melakukan evaluasi agar kejadian serupa tak terjadi kembali.

BACA JUGA: Identitas Korban Diketahui, Kebakaran Pabrik Kayu di Probolinggo Diduga Akibat Ledakan Blower

Aktivitas perusahaan sudah beroperasi normal seperti biasanya. Untuk proses finishing sementara waktu dilakukan manual. 

"Perusahaan merugi sekitar Rp15 hingga Rp20 miliar. Selain itu, perusahaan juga mengalami penurunan omzet 50 persen per bulan dibanding sebelum kebakaran terjadi," kata Alfin.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran melanda gudang finishing PT Jawa Lily Furniture. Akibat kebakaran tersebut, dua karyawan tewas di tempat dengan kondisi tubuh terpanggang.