Jumat, 16 August 2019 14:25 UTC
BERTAHAN. Seratusan warga dan beberapa ormas masih bertahan di depan Asrama Mahasiswa Papua, Jumat 16 Agustus 2019 malam. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya –Aparat kepolisian yang berjaga di depan Asrama Mahasiswa Papua mengimbau masyarakat tidak berbuat anarkistis dan tidak memasuki asrama. Imbauan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya bentrok antara massa dan mahasiswa Papua.
Wakil Kepala Polrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata menyampaikan agar massa yang hadir tidak bertindak secara gegabah.
“Jika masih dengar saya. Saya minta jangan ada yang mengambil tindakan sendiri. Kalau Anda mengambil tindakan sendiri berarti anda melanggar hukum sendiri,” kata AKBP Leonardus di depan AMP, Jumat 18 Agustus 2019.
BACA JUGA: Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Digeruduk Warga dan Ormas
Pihaknya meminta agar perkara ini diserahkan kepada pihak kepolisian dan melalui proses hukum. AKBP Leonardus menegaskan agar tidak ada pelanggaran hukum yang terjadi di kawasan AMP.
Bahkan ketika wartawan meminta untuk masuk ke asrama untuk menemui mahasiswa Papua, jajaran polisi yang berjaga melarang untuk masuk. Hal tersebut untuk keamanan, apalagi gerbang asrama tersebut masih dalam keadaaan terkunci.
Seratusan warga dan beberapa ormas hingga kini masih duduk-duduk bersantai menunggu mahasiswa Papua untuk keluar. Bahkan beberapa orang meminta mahasiswa untuk mengosongkan asrama.
BACA JUGA: Polisi Amankan Asrama Lantaran Aksi AMP Tidak Berizin
Sementara itu, salah satu Mahasiswa Papua Dorlince Iyowau mengaku sedang bersembunyi di dalam asrama dengan mematikan lampu.
“Kami ingin negosiasi, tapi mereka malah berteriak dan meminta asrama ini dikosongkan,” kata Dorlince saat dihubungi melalui telepon.
Bahkan ia mengaku sangat ketakutan dan sangat menyesalkan perlakuan warga terhadap mahasiswa Papua. “Kami dimaki-maki sejak sore tadi,” kata dia.
