Senin, 01 July 2019 12:35 UTC
AKSI. Aliansi Mahasiswa Papua saat melakukan unjuk rasa damai, Senin 1 Juli 2019. Foto: M.Kaesar J.U
JATIMNET.COM, Surabaya - Aksi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang terjadi di depan asrama mahasiswa Papua, disebut Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho, tidak memiliki izin. Hal itu menyebabkan polisi berjaga di depan asrama, selama aksi berlangsung.
"Karena tidak ada izin itu kami amankan lokasi asrama mahasiswa Papua, dan memberikan imbauan dan saran," beber Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho, Senin, 1 Juli 2019.
Polisi sempat mengamankan dan memeriksa enam mahasiswa yang berusaha menyerang petugas.
Setelah diinterogasi di Mapolresta Surabaya, mereka sepakat akan melakukan deklarasi di asrama dengan tertib dan meminta untuk dikembalikan.
BACA JUGA: AMP Mengaku Sudah Kirim Izin ke Kepolisian
"Kami berterima kasih untuk para mahasiswa yang sepakat mau tertib. Sehingga kami mengembalikan mereka ke teman-temannya untuk melanjutkan kegiatannya," kata Sandi.
Sandi menjelaskan, pemberitahuan kegiatan ataupun aksi unjuk rasa harus dilakukan tiga hari sebelum aksi dengan disertai beberapa persyaratan.
Setelah itu, akan dipertimbangkan oleh pihak kepolisian bahwa aksi itu tidak menimbulkan konflik ataupun menganggu kamtibmas.
Nantinya akan ada petugas sebagai penanggung jawab memverifikasi soal rencana kegiatan tersebut. Kalau sudah sesuai SOP, polisi akan memberikan rekomendasi. Tapi untuk kegiatan ini, polisi tidak memberikan rekomendasi.
BACA JUGA: Mobil Watercanon Disiagakan Polisi dalam Aksi Mahasiswa Papua di Surabaya
"Tidak hanya tinggal kirim saja lewat pos, tapi ada penanggung jawab atau petugas kami yang memverifikasi kegiatan itu. Baru setelah itu polisi mengeluarkan rekomendasi atau tidak untuk aksi itu," jelasnya.
Sebelumnya, Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menggelar aksi peringatan proklamasi hari Papua Barat di Surabaya. Sejumlah petugas keamanan seperti Polisi dan TNI disiagakan di depan Asrama Papua di Jalan Kalasan.
Meskipun begitu, aksi dari mahasiswa Papua tersebut berlangsung damai. Berbagai orasi yang dilakukan Mahasiswa Papua dilakukan di depan asarama mereka.