Kamis, 02 December 2021 00:20 UTC
DAUN JATI. Pohon Natal setinggi 3,5 meter yang dibuat dari 121 lembar daun jati kering dipajang di lobi Quest Hotel Darmo Surabaya, Rabu, 1 Desember 2021. Foto: Restu Cahya
JATIMNET.COM, Surabaya – Setelah tahun sebelumnya sukses dengan membuat pohon Natal dari kain batik, tahun ini Quest Hotel Darmo Surabaya mengusung konsep kembali ke alam dengan membuat pohon Natal dari daun jati. Pohon Natal setinggi 3,5 meter itu terbuat dari 121 lembar daun jati kering.
General Manager Quest Hotel Darmo Surabaya David E. Susanto menjelaskan alasan dipilihnya pohon jati untuk diambil daunnya dan dijadikan sebagai komponen utama dalam pembuatan pohon Natal ini. Menurutnya, meski pohon jati tumbuhnya lama, namun pohon tersebut berakar kokoh dan kuat.
“Filosofi ini bisa kita ambil dalam menjalani kehidupan yang sering kali tidak mudah dan membutuhkan waktu lama. Tetapi proses-proses yang lama ini yang justru membuat kita kuat, seperti pohon jati ini, pohon yang kita lihat kokoh, tidak gampang tumbang dan lapuk,” kata David saat ditemui di sela peluncuran Pohon Natal Daun Jati, Rabu, 1 Desember 2021.
BACA JUGA: Pohon Natal dari Kain Batik Madura Bantu Perajin yang Terpuruk Akibat Pandemi
Senada dengan David, pemilik ide membuat pohon Natal dari daun jati yang juga Executive Housekeeper Quest Hotel Darmo Surabaya Arik Fitrianto menambahkan filosofi penggunaan daun jati. Menurutnya, dalam menjalani kehidupan dunia yang luas ini, kita harus sabar dan kuat seperti daun jati.
“Awalnya saya berpikir back to nature dan kita tahu pohon jati itu lama pertumbuhannya untuk akhirnya bisa menghasilkan daun yang lebar. Apalagi di kondisi kering itu lebih mahal untuk serat dan kayunya. Di situ saya berpikir kenapa kok tidak daun jati saja, karena ukurannya lebar dan kuat,” kata Arik.
Berdasarkan filosofi tersebut, maka perayaan Natal tahun ini diharapkan dapat dilewati dengan ketangguhan dan kesabaran, meski masih di tengah kondisi pandemi yang hampir dua tahun ini.
Arik menyebut pohon Natal dari daun jati ini dibuat dalam waktu lebih kurang dua minggu. Proses pengeringan ratusan daun jati memakan waktu hingga 1 minggu di luar proses merangkainya hingga menjadi sebuah pohon Natal.
BACA JUGA: Lesbumi NU Madiun Hias Pohon Natal dan Sedekah Makanan di Panti Asuhan
“Pengeringannya tidak menggunakan panas langsung dari matahari, tapi kita oven. Jadi kita biarkan di ruangan tertutup, biar seratnya timbulnya tidak mudah patah. Terus untuk warnanya tidak terlalu kuning jadi agak kehijau-hijauan,” ia memaparkan.
Karya ini dikerjakan tiga orang termasuk Arik. Penggunaan 121 lembar daun jati kering dimaksudkan agar sesuai dengan tanggal peluncuran Pohon Natal Daun Jati di hadapan para pengunjung hotel dan awak media.
“Kita pas kan dengan kondisi tanggal kita rilistanggal 1 Desember dan 21 di tahun 2021. Kita usahakan sama, makanya disitu ada kita pilih untuk lebar kecilnya daun tersebut,” ia memastikan.
Sebagai informasi, pohon natal daun jati ini akan terpasang di area lobi hotel selama bulan Desember 2021 dan dapat dijadikan sebagai salah satu spot berfoto bersama selama perayaan Natal dan Tahun Baru.
