Logo

PLTSA Supit Urang, Penghasil Kompos Terbaik

Reporter:,Editor:

Rabu, 17 March 2021 01:40 UTC

PLTSA Supit Urang, Penghasil Kompos Terbaik

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Supit Urang Kota Malang dapat memberikan banyak keuntungan, antara lain kompos.

JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Supit Urang Kota Malang dapat memberikan banyak keuntungan, antara lain kompos.

“Jadi dari proses sorting (pemilahan) ini kita bisa mendapatkan suplai kompos yang jumlahnya signifikan," ujar Khofifah tertulis, Selasa 16 Maret 2021.

Pupuk kompos yang dihasilkan di TPA Supit Utang, kata Khofifah, bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar Kota Malang. Kabupaten Malang dan Kota Batu terbantu adanya kompos ini.

"Pertanian dengan pupuk organik ini sangat sehat, nilai jualnya lebih tinggi dan tentunya memberikan nilai tambah bagi petani,” tegasnya.

Baca Juga: PLTSa Pertama di Indonesia Siap Beroperasi di Surabaya

Model TPA yang memberi nilai tambah seperti ini memang tengah dikembangkan Pemprov Jatim. Terbaru, bersama Kementerian PUPR berencana membangun TPA serupa di Sidoarjo.

Khofifah menilai, proses pembuatan kompos dan pupuk organik ini dapat memberikan manfaat yang cukup signifikan, terutama bagi sektor pertanian di wilayah sekitarnya.

“Bagaimana proses yang kita harapkan ini juga bisa memberikan nilai tambah yang rencananya dua tahun yang akan datang ini bisa menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Di mana proses ini sudah dimulai dengan menyiapkan landfiil-nya,” tegasnya.

Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena Pemkot Malang ditunjuk Kementerian PUPR untuk pemeliharaan dan operasional TPA Supit Urang.

Baca Juga: Pengelolaan Sampah Masih Terkendala Terbatasnya TPA dan Tingkat Pelayanan

Namun, lima tahun ke depan, pihaknya harus kembali mencari solusi karena TPA ini diprediksi dapat menampung hingga lima tahun ke depan.

“Untuk pelaksanaan operasionalnya kami masih nenunggu tenaga-tenaga terampil yang sedang mengikuti pelatihan. Untuk anggarannya pun sudah kami alokasikan jadi di tahun 2021 ini kami sudah alokasikan anggaran kegiatan sanitary land nya,” kata dia. 

Sutiaji mengatakan, edukasi kepada masyarakat tentang pemilahan sampah juga terus dikuatkan. Sehingga harapannya proses pemilahan sampah di TPA ini tidak memakan waktu lama karena sampah dari masyarakat sudah dipilah.

“Jadi kami ke depan mempunyai kebijakan tidak akan kami ambil sampahnya kalau masih campur. Nanti juga kami minta Pak RT dan Pak RW untuk mensosialisasikan ini kepada masyarakat,” tandasnya.