Jumat, 31 January 2020 07:40 UTC
MILENIAL PLUS. Peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam menyarankan bakal calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin, menggandeng wakil dari kalangan milenial di Pilwali Surabaya 2020. Foto: Baehaqi Almutoif
JATIMNET.COM, Surabaya – Peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam menyarankan bakal calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin, menggandeng wakil dari kalangan milenial di Pilwali Surabaya 2020.
Menurut Surokim, sosok muda sebagai pasangannya atau wakil wali kota bisa mengisi ceruk pemilih yang berbeda. "Pendamping Pak Machfud Arifin yang pas adalah sosok milenial. Tapi tak sekedar milenial, harus milenial plus," ujar Surokim, Kamis, 30 Januari 2020.
Milenial plus yang dimaksud pengajar Universitas Trunojoyo, Madura, ini adalah kalangan milenial dengan kemampuan politik dan kebijakan strategis. "Bisa milenial plus politisi, milenial plus professional, atau milenial plus nahdliyin," katanya.
BACA JUGA: PKB Siapkan Nama Pendamping Machfud Arifin di Pilwali Surabaya
Suara milenial di Surabaya, kata Surokim, harus diperhitungkan. Dengan 38 persen dari total penduduk Jatim, tentu akan memberikan pengaruh cukup signifikan terhadal perolehan suara kalau bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Namun Surokim mengingatkan, pemilih milenial ini juga sangat kritis dan rasional. Karena itu, sosok milenial tersebut juga harus smart atau pintar. Karena itu akan menjadi pertimbangan utama bagi pemilih milenial.
"Pemilih milenial itu menyukai calon yang smart (pintar), humble (rendah hati), dan good looking (ganteng atau cantik). Dan tentunya juga berasal dari generasi milenial," ujarnya.
Beberapa nama yang dianggap mewakili generasi milenial dan berprestasi misalnya Presiden Klub Persebaya, Azrul Ananda, putra dari tokoh pers dan pengusaha, Dahlan Iskan. Azrul dipandang sebagai milenial dari segmen profesional.
BACA JUGA: Presiden Persebya Tepis Maju Soal Mendampingi Machfud Arifin di Pilwali Surabaya
Nama lain misalnya, Bayu Airlangga, politikus muda Partai Demokrat dan Ketua Muda Mudi Demokrat (MMD) Jawa Timur. Bayu adalah menantu mantan Gubernur Jawa Timur dua periode dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Soekarwo.
Sementara untuk kriteria milenial plus nahdliyin ada nama Gus Abid Umar. Abid adalah putra pengasuh Ponpes Al Falah, Ploso, Kediri, KH. Umar Faruq, dan Wakil Sekjen Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor yang saat ini berdomisili di Surabaya.
Ada juga nama Lia Istifhama yang merupakan pengurus ormas Fatayat NU Jawa Timur. Perempuan yang akrab disapa Ning Lia itu adalah keponakan Khofifah Indar Parawansa.
"Kalau diidentifikasi seperti itu ya monggo. Saya bicara sosok dan kriteria, bukan nama," ujar Surokim.