Logo

Petani di Malang Butuh Modal dan Keluhkan Ketersediaan Pupuk

Reporter:,Editor:

Sabtu, 04 June 2022 01:40 UTC

Petani di Malang Butuh Modal dan Keluhkan Ketersediaan Pupuk

SERAP ASPIRASI. Anggota DPRD Jawa Timur Hikmah Bafaqih dalam serap aspirasi di Kabupaten Malang, Kamis, 2 Juni 2022. Foto: DPRD Jatimaspirasi di sejumlah titik di Malang.

JATIMNET.COM, Malang – Anggota DPRD Jawa Timur Hikmah Bafaqih mengaku mendapat masukan masyarakat saat melakukan serap aspirasi di sejumlah titik di Malang. 

Wakil Ketua Komisi E PDRD Jatim itu menyebut masyarakat Malang membutuhkan bantuan modal dan pelatihan untuk mengolah hasil pertanian. Hal itu penting guna meningkatkan perekonomian mereka pascapandemi Covid 19. 

Permintaan warga meningkatkan kapasitas mereka dalam bidang peternakan, pertanian, dan mengolah hasil pertanian seperti di Kasembon,” ujarnya, Kamis, 2 Juni 2022. 

BACA JUGA: Pupuk di Jatim Masih Sulit, Produksi Pertanian Tak Bisa Maksimal

Selain soal permodalan, politikus PKB itu mengungkapkan warga juga mengeluhkan ketersediaan pupuk terutama di daerah seperti Kecamatan Kasembon, Tumpang, dan lainnya. 

Sulitnya mendapatkan pupuk tersebut mempengaruhi hasil pertanian warga dan produksi menurun. 

“Problemnya adalah kalau bukan anggota Gapoktan susah mengakses pupuk bersubsidi dan kalau mau mencari pupuk nonsubsidi sulit. Lha, ini memang problem-problem klasik sebenarnya yang harus diatasi,” katanya. 

Legislatif daerah pemilihan (dapil) Malang meminta pemerintah mempermudah penyaluran pupuk bersubsidi supaya hasil pertanian petani bisa meningkat. 

BACA JUGA: DPRD Gresik Upayakan Solusi Pupuk Subsidi dan Banjir Luapan Kali Lamong Untuk Petani

Selain itu, dia juga melakukan langkah dengan menginisiasi pembentukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) melalui Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU). “Karena hanya berkomunitas dan membentuk Gapoktan supaya memperoleh kemudahan mengakses fasiltas dan program,” katanya. 

Hikmah juga mengapresiasi beberapa komunitas petani di Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang yang mulai menerapkan model pertanian organik. 

“Di Kalipare misalnya. LPPNU-nya sudah punya program Ngaji Tani. Dan 30 anggota petaninya memang sudah bisa sadar mengurangi jenuhnya lahan dan menerapkan pertanian organik,” katanya.