Kamis, 14 February 2019 07:12 UTC
Candy Crush. Foto: Amazon
JATIMNET.COM, Surabaya - Perusahaan video game populer, Activision Blizzard mengumumkan untuk merumahkan 8 persen dari karyawannya atau sekitar 770 orang.
Langkah ini diambil sebagai upaya pengembangan perusahaan, dengan cara menghilangkan bagian yang tidak memenuhi harapan.
Pemecatan itu berbanding terbalik dengan pengumuman pendapatan Activision Blizzard tahun 2018, di mana CEO Bobby Kotick mengatakan perusahaan mencapai rekor baru di bidang keuangannya.
"Sementara hasil keuangan kami untuk 2018 adalah yang terbaik dalam sejarah kami, kami tidak menyadari potensi penuh kami," katanya dilansir dari www.theverge.com, Kamis 14 Februari 2019.
Perusahaan ini memiliki game populer seperti Call of Duty, Candy Crush, Overwatch, Warcraft, Hearthstone, dan Diablo. Dengan langkah merumahkan karyawan, Kotick mengatakan akan fokus untuk meningkatkan pengembang di semua game tersebut.
BACA JUGA: Indonesia Penyumbang Kusta Ketiga di Dunia
Di sisi lain, Activision Blizzard mengatakan bahwa mereka akan mendanai pengembangan dengan memprioritaskan bagian yang tidak memenuhi harapan.
Selain itu juga mengurangi biaya non-pengembangan dan terkait administrasi tertentu di seluruh bisnis. Atau dengan kata lain merumahkan hampir 800 karyawan yang di-PHK .
Menurut Variety, pemutusan hubungan kerja akan menyasar bagian staf pendukung. Hal itu disampaikan ketika Activision Blizzard mengerjakan ulang beberapa tim komersial dan pemasarannya.
Sebuah laporan Kotaku, mencatat bahwa PHK telah mempengaruhi sejumlah studio Activision, seperti Blizzard, King, dan juga High Moon, meskipun Blizzard sendiri mengatakan perumahan karyawan hanya untuk departemen pengembangan "non-game”.
