Logo

Pertamina Temukan Pipa Bocor di SPBU Tempurejo Kediri

Reporter:,Editor:

Senin, 02 October 2023 09:40 UTC

Pertamina Temukan Pipa Bocor di SPBU Tempurejo Kediri

PT Pertamina menemukan  pipa pertamax dari tangki pendam ke dispenser SPBU Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, mengalami kebocoran.

Reporter : Quna                   Editor: Febrian

JATIMNET.COM, Kediri - PT Pertamina menemukan  pipa pertamax dari tangki pendam ke dispenser SPBU Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, mengalami kebocoran.

Temuan tim pertamina tersebut menyusul adanya laporan sejumlah sumur warga Tempurejo yang tercemar Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu.

Kepala Humas Pertamina atau Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Taufik Kurniawan mengungkapkan setelah dilakukan "Pressure test" di SPBU Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, pihaknya menemukan ada kebocoran di pipa pertamax dari tangki pendam ke dispenser. 

"Pada Sabtu (30/9/2023) pagi, kami sampaikan bahwa pada saat dilakukan pengujian 'Pressure test' dan 'Pneumatic test' untuk pipa Pertamax dari tangki pendam ke dispenser itu terdapat perubahan tekanan yang mengindikasikan adanya rembesan di situ," kata Taufik, kepada wartawan di Kediri, Senin (2/10/2023).

Baca Juga:

1. Distribusi Energi Rawan Risiko, PT Pertamina Gelar Simulasi Kedaruratan

2. Kilang Minyak Pertamina di Balongan Indramayu Terbakar

Menurut dia dengan temuan kebocoran pada pipa SPBU tersebut, dirinya akan konsultasi dengan tim teknis terkait, untuk penanganannya, termasuk dengan pihak SPBU dan warga. Penanganan dan pencarian titik kebocoran pada pipa pun harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM.

"Kami akan musyawarah dengan warga. Pertamina sebagai perusahaan sudah dari menginstruksikan ke SPBU dan semua pihak terkait untuk menjalankan prosedur yang ditentukan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM terkait penanganan kebocoran pipa SPBU," kata dia. 

Taufik menambahkan, terkait penanganannya, Pertamina sudah menginstruksikan SPBU untuk tutup sementara selama proses uji ini.

"Ini nanti pengurasan dulu. Kami pastikan betul-betul tidak ada yang tercampur minyak dengan air. Kami juga akan menawarkan ke warga, kesediaan untuk titik baru dan sebagainya. Kami komitmen penuh kalua bisa tangani warga sebaik mungkin seperti sedia kala," ujar dia. 

Dirinya menambahkan pihaknya belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan selama proses pemeriksaan itu. "Yang jelas untuk saat ini dilakukan pemeriksaan di tangki dan paralel membersihkan sumur warga.  Selain itu, kompensasi juga diberikan ke warga berupa bantuan air bersih dan air minum," ujarnya. 

Dirinya mengakui sesuai dengan SOP, sebenarnya SPBU selalu melakukan pengecekan berkala setiap empat tahun sekali. Namun, kejadian ini terjadi sebelum waktu pengecekan. 

Sementara itu, Pemilik SPBU Tempurejo, Kota Kediri Arif Mintojo berjanji akan menyuplai kebutuhan warga mulai dari air bersih dan air minum untuk kebutuhan hidup sehari-hari. "Kami minta maaf ke warga Tempurejo yang terdampak. Untuk ke depannya SPBU akan koordinasi dengan warga setempat. Kami juga suplai kebutuhan warga, dari air, air minum," kata Arif. 

Lurah Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri Oryza Mahendrajaya memberikan apresiasi ada komitmen dari SPBU untuk memperbaiki adanya kebocoran tersebut.

"Alhamdulillah sudah ada upaya untuk menanggulangi, memperbaiki yang ada kebocoran itu. Warga tetap berkomitmen supaya air tanah kembali seperti semula," pungkasnya.

Bocornya pipa Pertamax ini menyebabkan 14 sumur warga RT 5 RW 2 tercemar BBM. Bahkan, air yang diambil juga sempat menyala jika disulut api. Kondisi ini juga meresahkan warga. Bahkan, pemilik rumah takut, hingga akhirnya peristiwa ini ditangani Pemkot Kediri dan Pertamina.

Sejumlah peneliti dari kampus ITS Surabaya pun juga sempat diterjunkan untuk melakukan penyelidikan sumber BBM yang mencemari sumur warga.