Logo

Distribusi Energi Rawan Risiko, PT Pertamina Gelar Simulasi Kedaruratan

Reporter:

Senin, 07 November 2022 05:00 UTC

Distribusi Energi Rawan Risiko, PT Pertamina Gelar Simulasi Kedaruratan

Petugas pemadam kebakaran sedang menjinakkan api dalam simulasi kedaruratan di PT Pertamina Fuel Terminal Madiun, Senin pagi, 7 November 2022. Foto. Nd.Nugroho

JATIMNET.COM, Madiun - Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) antara kereta pengangkut bahan bakar minyak (BBM) dengan mobil tangki Pertamina terjadi di area PT Pertamina Fuel Terminal Madiun, Senin pagi, 7 November 2022. Insiden itu mengakibatkan sejumlah korban luka-luka.

Mereka di antaranya, sopir, kru mobil tangki dan petugas pemadam kebakaran. selain itu, kedua kendaraan yang sama-sama mengangkut BBM terbakar. Ini dipicu karena tumpahan BBM. Dalam sekejap, petugas pemadam kebakaran dari PT Pertamina Fuel Terminal Madiun berupaya melakukan pemadaman api. Air dari sejumlah hidran di sekitar lokasi kejadian pun disemprotkan.

Baca Juga : Ngetap BBM, Pom Mini di Mojokerto Terbakar, Satu Orang Terluka

Tidak hanya itu, dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Madiun juga diterjunkan. Setelah api mulai terkendali upaya evakuasi terhadap sopir mobil tangki yang terjepit body kendaraan berhasil dilakukan.

Fuel Manager Pertamina Madiun Yuri Ristanto mengatakan bahwa dalam simulasi keadaan darurat itu melibatkan sekitar 100 personel. Mereka dari berbagai kepolisian, rumah sakit, Pemkot Madiun, dan dibantu oleh Fuel Terminal Surabaya, Tuban, dan Malang.

“Dalam simulasi keadaan darurat ini untuk memastikan kesiapan kami dalam menangani kasus yang sebenarnya,” kata dia usai simulasi keadaan darurat.

Menurut dia, simulasi yang dijalankan itu masuk kategori level I. Sebab, melibatkan pihak dari luar PT Pertamina Fuel Terminal Madiun. Tingkatan ini berbeda dengan waktu – waktu sebelumnya. “Kegiatan seperti ini rutin dilakukan. Sebelumnya masih level nol,” ujar Yuri.

Baca Juga : Pertashop Diharapkan Bantu Pemulihan Ekonomi akibat Covid-19

Dalam simulasi penanganan keadaan darurat kebocoran tangki itu berlangsung di dua lokasi. Pertama di Kota Madiun sebagai lokasi kejadian. Kemudian, di Kota Surabaya sebagai Pusat Komando Pengendalian atau Puskodal.

Executive Generaal Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deny Djukardi menyatakan bahwa simulasi keadaan darurat terus dilakukan. Sebab, potensi risiko dari pendistribusian energi seperti BBP dan LPG sangat tinggi.

“Setiap hari pekerja Pertamina berhadapan dengan produk yang berbahaya sehingga kesigapan atau awareness harus terus ditingkatkan agar upaya antisipasi bisa secara cepat dilakukan,” ia menjelaskan.