Minggu, 06 February 2022 09:40 UTC
PERTASHOP. Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) mengecek dispenser BBM yang dibuat PT Pertamina (Persero) usai menghadiri sosialisasi pertashop di salah satu hotel di Kota Madiun, Minggu, 6 Februari 2022. Foto: Nd.Nugroho
JATIMNET.COM, Madiun – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong perkembangan Pertashop. Unit pengisian bahan bakar minyak skala kecil milik PT Pertamina ini diyakini mampu mengungkit perekonomian rakyat.
Oleh karena itu, pihaknya menargetkan pendirian 10 ribu Pertashop di seluruh Indonesia hingga tiga tahun mendatang. Program kemitraan antara PT Pertamina dengan sejumlah badan usaha itu diyakni mampu membuka lapangan pekerjaan baru bagi 30 ribu warga.
“Saat ini sudah ada 4.600 unit Pertashop yang beroperasi,” kata Erick dalam sosialisasi program percepatan implementasi Pertashop kepada BUMDes dan mitra strategis BUMN di wilayah regional Jawa Timur di Kota Madiun, Minggu, 6 Januari 2022.
BACA JUGA: Pertamina Kembangkan Pertashop Pengecer BBM Tingkat Desa di Banyuwangi
Menurut dia, bertambahnya Pertashop diharapkan menjadi salah satu solusi memulihkan perekonomian yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Apalagi, program ini menyasar BUMDes, pesantren, pengusaha daerah, dan sejumlah badan usaha lain.
“Program ini akan diawasi perbankan. Ada BRI, BNI, dan Bank Syariah yang memantau," ujar Erick.
BACA JUGA: Pertamina siap Operasikan 12 Storage BBM Baru di Indonesia, Ini Wilayahnya
Dengan pengawasan oleh pihak perbankan diharapkan mampu menjalankan program ini secara profesional dan tidak membebani pihak pengelola jika nantinya usahanya macet di tengah jalan.
Sebab, program ini membutuhkan modal ratusan juta rupiah. Untuk Pertashop tipe gold dibutuhkan modal Rp300 juta, platinum Rp400 juta, dan diamond Rp500 juta. Itu belum termasuk lahan dengan luas sekitar 210 meter persegi, 300 meter persegi, dan 500 meter persegi.
