Logo

Pertamina tak Risau Masuknya Pesaing Avtur di Bandara

Reporter:

Minggu, 17 February 2019 10:45 UTC

Pertamina tak Risau Masuknya Pesaing Avtur di Bandara

Ilustrasi: Gilas Audi

JATIMNET.COM Palembang – Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati tidak mempermasalahkan ada pesaing dalam bisnis penjualan bahan bakar pesawat terbang (avtur).

Nicke berpegangan aturan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, yang mengatur bahwa pihak swasta diberikan keleluasaan berbisnis avtur asalkan memiliki izin dan memenuhi berbagai persyarakatan.

“(Bagi Pertamina) tidak masalah. Justru ini menjadi tantangan untuk menunjukkan kesiapan kami,” kata Nicke seusai mendampingi Menteri BUMN Rini Soemarno memantau digitalisasi SPBU di kawasan Lapangan Golf Palembang, Minggu 17 februari 2019.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo akan memanggil Dirut Pertamina karena mendapati terjadi monopoli dalam penjualan avtur di dalam negeri. Ia menduga hal ini menjadi penyebab harga avtur dalam negeri lebih tinggi jika dibandingkan di negara-negara lain hingga selisih 20 persen.

BACA JUGA: Ini PR Nicke Widyawati Paska Diangkat Jadi Dirut Pertamina

Terkait tuduhan tersebut, Nicke membenarkan hanya Pertamina yang berbisnis penjualan avtur di dalam negeri. Namun, mengapa hanya Pertamina, menurutnya perlu diteliti secara mendalam mengingat regulasi dari Kementerian ESDM justru sangat terbuka untuk pihak mana pun.

Pertamina menjalankan bisnis ini sudah sesuai dengan regulasi yang ditetapkan, termasuk adanya persyaratan harus membangun Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di dalam bandara.

Untuk menjalankan bisnis ini, Pertamina membangun DPPU di seluruh bandara di Indonesia dengan total 67 outlet.

BACA JUGA: Pertamina Temukan Cadangan Minyak Di Sumur Benewangi

Proses yang dilakukan cukup panjang, yakni dimulai dengan membawa minyak dari kilang ke storage (gudang) kemudian ke DPPU di setiap bandara. Di bandara, Pertamina juga membangun instalasi pengisian avtur ke pesawat dengan standar keselamatan (safety).

“Dan saat ini, hanya Pertamina yang siap karena kita yang membangun,” kata dia.

Dia menegaskan bahwa DPPU dan instalasi penyaluran avtur di kawasan bandara itu menjadi aset Pertamina. Jika ada pihak lain yang ingin bersaing di bisnis ini, harus membangun jaringan sendiri. (ant)