Senin, 14 September 2020 14:30 UTC
no image available
JATIMNET.COM, Tuban – Griya Sakinah Tuban (GST) Fatayat NU Kabupaten Tuban mencatat sejak Januari hingga Agustus 2020, angka perceraian di Tuban mencapai 1.885 pasangan. Jumlah ini dikhawatirkan terus bertambah dan menyamai tahun 2019 yang menyentuh 2.844 pasangan.
Paling tinggi didominasi gugat cerai 990 pasangan, cerai talak 526 pasangan, dan dispensasi nikah 369 pasangan.
Penyebabnya bermacam, terbanyak pertengkaran terus menerus yang mencapai 634 pasangan, faktor ekonomi 418 pasangan, dan kabur dari rumah 189 pasangan.
BACA JUGA: Janda Baru di Gresik Awal 2020 Tembus Angka 566
"Paling tinggi memang pertengkaran terus menerus. Dalam pertengkaran terus menerus itu juga ada penyebabnya, apakah pemaksaan ataukah mungkin tidak ada saling pengertian. Kami juga belum sampai meneliti," ujar Direktur GST Fatayat NU Tuban Umi Kulsum dalam kegiatan serap aspirasi Anggota DPRD Jatim dari FKB Fauzan Fu'adi, Senin, 14 September 2020.
Menurutnya, yang memprihatinkan adalah jumlah gugat cerai oleh istri yang jumlahnya cukup banyak. Umi menyebut 50 persen dari angka perceraian di Tuban, istri yang mengajukan gugatan cerai.
Ia mengungkapkan banyak faktor penyebab istri menggugat cerai, salah satunya soal penghasilan. Istri merasa penghasilannya lebih tinggi dari pada suami. "Inilah nanti GST Fatayat NU Tuban ingin hadir," katanya.
Umi yang juga Ketua PC Fatayat NU Tuban itu mengaku telah menyiapkan sejumlah program. Bagi yang akan berumah tangga, ada sekolah pranikah. Harapannya agar usia pernikahan bisa bertahan dan dispensasi nikah usia dini dapat ditekan.
"Karena di situ juga angka dispensasi nikah dini tinggi, kita juga akan membuat program di GST Fatayat itu ada yang sekolah ibu," katanya.
BACA JUGA: Perceraian di Ponorogo Tinggi, Faktor-nya Ekonomi dan Selingkuh
Sementara itu, Anggota DPRD Jatim Fauzan Fu'adi mengaku siap mendukung semua program Fatayat NU Tuban yang ingin melakukan pendampingan berupa sekolah ibu dan pranikah.
Sebagai lembaga sosial yang sifatnya swadaya masyarakat, kata dia, dukungan pemerintah tentu sangat diperlukan terutama dalam mengurangi angka perceraian di Tuban yang masih tinggi. "Saya support (dukung) penuh sekiranya apa yang dibutuhkan," ujar Fauzan.
Bila yang menjadi penyebab salah satunya soal ekonomi, Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim itu siap memperjuangkan untuk bisa dibantu pemerintah.
"Apa itu sifatnya pelatihan ekonomi. Khan salah satu penyebabnya ekonomi. Ya pelatihan kewirausahaan. Setelah itu permodalan. Kalau beres, ya pemasaran kita bantu," ujarnya.
