Jumat, 23 May 2025 08:00 UTC
Suasana bimtek yang diikuti sekitar 400 Ibu PKK dan kader kesehatan se-Kecamatan Manyar Gresik, di Hotel Kota Batu. Foto: Agus Salim.
JATIMNET.COM, Gresik - Pencegahan stunting dan peran wanita dalam keluarga menuju generasi emas, menjadi komitmen 23 Desa di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Sekitar 400 pengurus PKK dan kader kesehatan se-Kecamatan Manyar mengikuti bimbingan teknik (Bimtek) dengan fokus penguatan parenting dan peran perempuan pada pola asuh anak.
Camat Manyar Hendriawan Susilo menyatakan bahwa angka stunting di wilayahnya masih cukup tinggi, sehingga perlu kerja sama dari berbagai pihak untuk menekannya.
"Kita mendukung, mari kita berantas stunting di Kecamatan Manyar. Ke depan, kita galang perusahaan untuk membuat program dalam rangka menghapus angka stunting," katanya, Jumat 22 Mei 2025.
BACA: Turunkan Stunting, PLN Nusantara Power Beri Makan Bergizi bagi Siswa SD di Probolinggo
Menurutnya, Bimtek yang digelar di Kota Batu pada 22-23 Mei 2025 ini menjadi wadah edukasi, yang memiliki peran penting dalam pola reproduksi hingga pengasuhan anak.
Bimtek yang dibuka langsung oleh Plt Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif optimis dalam menekan angka stunting di desa-desa se-Kecamatan Manyar.
Materi Bimtek diberikan oleh Dinkes Gresik, Dinas KBPPPA Gresik, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Gresik dan Komunitas Wartawan Gresik (KWG).
Bimtek juga memberikan edukasi pada peserta untuk bijak menggunakan media sosial, dan memanfaatkannya sebagai sarana edukasi pengasuhan anak.
Peserta juga diberi teknik tentang sekolah orang tua hebat, bagaimana mengedukasi kepada elemen-elemen masyarakat khususnya orang tua yang anaknya stunting.
BACA: HUT Korpri ke-53, Pj Wali Kota Mojokerto Beri Bantuan ke Balita Stunting dan Lansia
Ketua Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Kecamatan Manyar Muhammad Suhel berkomitmen menurunkan angka stunting dengan melibatkan kaum perempuan.
"Dari awal komitmen PKDI Manyar, kita fokuskan peranan wanita di desa, terutama menghadapi stunting. Bimtek untuk menambah ilmu dan wawasan ibu-ibu PKK serta pendamping keluarga untuk fokus pada pengurangan stunting," ujarnya.
Ditambahkan Suhel, banyak potensi di media sosial sebagai sarana edukasi parenting. Namun, menurut pengamatannya, banyak ibu-ibu masih menggunakannya sebatas hiburan.
"Kami berharap ilmu yang diberikan oleh para narasumber, nantinya bisa dipahami dan yang penting diterapkan saat di rumah dalam pola mengasuh anak," paparnya.
BACA: Pemkot Probolinggo Rancang Perundang-undangan untuk Penurunan AKB dan Stunting
Anjani, salah satu peserta dari Desa Sumberrejo mengaku senang mengikuti bimtek tersebut karena mendapatkan banyak ilmu baru.
Peserta mendapat pembekalan dari jurnalis senior Komunitas Wartawan Gresik (KWG) Akhmad Sutikhon tentang pentingnya berhati-hati dalam penggunaan media sosial.
Dalam materinya, ia menekankan agar pengguna waspada terhadap penyalahgunaan dan peretasan akun media sosial, yang bisa merugikan.
Hadir dalam Bimtek diatas, Kepala Dinas Kesehatan dr. Mukhibatul Khusna, Kepala Dinas KBPPPA dr. Titik Ernawati, Kepala Dinas PMD Gresik Abu Hassan, serta jajaran pengurus PKDI Manyar.