JATIMNET.COM, Probolinggo – PT PLN Nusantara Power (PLN NP) meluncurkan program pemberian makan bergizi gratis di SDN Sokaan II, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo.

Program ini bertujuan meningkatkan gizi anak-anak sekolah, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting sesuai program Presiden Prabowo Subianto.  

Sebanyak 203 siswa akan menerima makanan bergizi setiap hari selama dua bulan penuh. Menu makanan yang disediakan disusun dengan cermat agar memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak dan divariasikan agar tetap menarik.  

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Probolinggo Bambang Heriwahjudi menyampaikan apresiasi atas pemberian makan bergizi tersebut.

BACA: Diambilkan Sedekah Jumat, Polres Probolinggo Beri Makan Bergizi Gratis Seminggu Sekali

“Program ini sangat penting untuk mendukung kesehatan generasi muda. PLN NP telah menunjukkan kepedulian besar terhadap masalah gizi yang menjadi salah satu prioritas nasional,” ujar Bambang, Kamis, 16 Januari 2025.

Pemkab Probolinggo turut berperan aktif dalam pelaksanaan program, termasuk memantau kualitas makanan, pengelolaan lingkungan, dan melakukan evaluasi untuk memastikan hasil yang maksimal.  

Senior Manager PLN NP UP Paiton, Dwi Juli Harsono, menegaskan program pemberian makan bergizi merupakan wujud nyata komitmen PLN dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak di daerah rawan stunting.

“Kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dinas PMD (Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) untuk memastikan makanan yang diberikan tidak hanya bergizi tetapi juga sesuai standar nasional,” katanya.  

BACA: Pj Wali Kota dan Ketua DPRD Kota Probolinggo Tinjau Dapur Makan Bergizi Gratis, Ini Sarannya

Dwi juga menambahkan bahwa program ini tidak hanya memberikan asupan gizi, tetapi juga mengedukasi anak-anak tentang pentingnya makanan sehat.

“Menu yang kami berikan kaya akan nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan karbohidrat, untuk mendukung pertumbuhan fisik dan otak mereka,” katanya.  

Pemberian makanan dijadwalkan selesai sebelum pukul 10.00 WIB setiap hari, dengan harapan dapat meningkatkan konsentrasi siswa di sekolah dan mengurangi angka stunting di wilayah tersebut.  

Evaluasi program yang dilakukan selama dua bulan ke depan akan menjadi acuan bagi pengembangan inisiatif serupa di masa mendatang demi mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.