Rabu, 21 October 2020 01:00 UTC
Ilustrasi memperbaiki keuangan. Foto: iStock
JATIMNET.COM, Surabaya - Pandemi turut memberikan dampak bagi generasi muda. Office for National Statistics Inggris mengungkapkan 35 persen generasi muda pada usia 16-24 tahun telah menggunakan tabungan mereka untuk bertahan di masa pandemi.
Ini bukan berarti generasi muda hanya bisa pasrah. Dikutip dari laman The Money Pages, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kesejahteraan keuangan pada masa yang menantang ini.
Pertama harus memahami arus kas. Dimana sekitar 49 persen generasi muda berusia 16-24 tahun merasa lebih cemas tentang keuangan mereka saat setelah lulus dari kuliah dibandingkan ketika kuliah.
Minimalisir kecemasan ini dengan menjaga cash flow atau arus kas. Perhatikan pola dan telaah pengeluaran mana saja yang kira-kira bisa dipangkas di masa pandemi ini. Hal ini perlu dilakukan agar pengeluaran tidak melebihi pemasukan.
Selanjutnya bagaiman cara mengelola dana darurat. Meski bukan hal yang mudah namun menghemat dan mengatur ulang pengeluaran dapat membantu generasi muda bisa menabung lebih banyak.
Metode 50/30/20 bisa diterapkan untuk memudahkan penganggaran yang lebih seimbang. Bagi pendapatan menjadi 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan.
