Jumat, 12 August 2022 04:20 UTC
Talkshow cegah krisis pangan, guna mendorong generasi muda turut optimalkan produktivitas pertanian. Foto: Humas PG.
Pelatihan Anak Remaja Tani, Gresik, Petrokimia Gresik, PATRA, Petro AgriTalk, Surabaya, Mojokerto, Pangan Global, ATR/BPN
JATIMNET.COM, Gresik - Petrokimia Gresik mendorong generasi muda terjun dan mengoptimalkan produktivitas pertanian, sebagai upaya mencegah krisis pangan yang mengancam dunia.
Disampaikan Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih saat menjadi narasumber dalam talkshow Petro AgriTalk yang digelar secara online.
Pada talkshow bertajuk “Peran Petrokimia Gresik dan Pemuda di Tengah Isu Pangan Global” ini disampaikan, data Kementerian Pertanian, jika dibandingkan antara kebutuhan tahun 2020.
"Proyeksi Indonesia Emas di tahun 2045, terjadi peningkatan kebutuhan beras nasional sekitar 5,44 juta ton, dari 29,86 juta ton menjadi 35,3 juta ton,” ujar Digna yang dirilis, Jumat 12 Agustus 2022.
Baca Juga: Kolaborasi Petrokimia Gresik Dengan DLH Gresik Tingkatkan Keseimbangan Ekologi
Menurutnya tren peningkatan kebutuhan pangan tersebut berbanding terbalik dengan tren luas lahan pertanian di Indonesia, yang justru semakin berkurang, berdasarkan data Kementerian ATR/BPN.
Sebagai perbandingan, luas lahan pertanian Indonesia di tahun 2012 mencapai 8,13 juta Hektare dan di tahun 2019 berkurang menjadi 7,46 juta Hektare.
Sedangkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 produktivitas sawah di Indonesia rata-rata 5,2 ton per Hektare, sehingga, di tahun 2045, produktivitas sawah harus mencapai 7 ton per Hektare.
“Untuk itu, harus ada inovasi baru upaya meningkatkan produktivitas pertanian, yang menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk generasi muda, agar ketahanan pangan nasional tetap terjaga,” tandas Digna.
Baca Juga: Solusi Pememenuhan Pupuk Nonsubsidi, Petrokimia Gresik Luncurkan Tiga Produk Baru
Adapun upaya-upaya yang dilakukan Petrokimia Gresik, menyediakan pupuk subsidi dan non subsidi berkualitas, mengawal budidaya pertanian melalui program MAKMUR, upaya mengamankan masa depan pertanian dan ketahanan pangan Indonesia.
Upaya dalam mendorong regenerasi petani sendiri, lanjut Digna, telah dilakukan sejak tahun 2014 hingga kini dengan menggandeng Pelatihan Anak Remaja Tani (PATRA).
Narasumber lain di talkshow ini antara lain Duta Petani Milenial Jawa Barat, Ulus Pirmawan dan Agrosociopreneur asal Bali, I Kadek Gandhi yang merupakan petani sukses alumni JPM.
Ulus mengapresiasi Petrokimia Gresik yang menghadirkan produk inovatif dengan harga kompetitif, dan yang terpenting terbukti mendongkrak produktivitas pertanian dan meningkatkan pendapatan besar yang mampu menarik minat generasi muda.
“Ketika semakin banyak kemudahan yang juga ditawarkan oleh Petrokimia Gresik, generasi muda tidak perlu khawatir untuk terjun di dunia pertanian,” ujarnya.
Senada dengan Kadek, petani muda tidak perlu takut terjun ke sektor pertanian, banyaknya teknologi bisa dimanfaatkan untuk akselerasi produktivitas dan ancaman krisis pangan justru menjadi motivasi generasi muda.